Selingkuh bisa dilakukan baik oleh pria atau wanita. Kedua belah pihak sama-sama punya potensi besar untuk melakukan selingkuh dari pasangan mereka masing-masing.
Terdapat beragam alasan pasangan selingkuh atau melanggar kesepakatan dalam hubungan. Bahkan perselingkuhan tidak selalu karena kehadiran orang ketiga.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir Healthline, studi pada 2017 yang diterbitkan The Journal of Sex Research, mengemukakan berbagai alasan seseorang berbuat selingkuh pada pasangan mereka.
![]() |
Saat pertama kali jatuh cinta dengan seseorang, Anda akan merasakan gairah dan perasaan bahagia yang mungkin sulit dijelaskan.
Perlu dipahami bahwa rasa cinta yang tumbuh ini adalah hasil investasi, yang mana antara pasangan sama-sama mendukung secara emosional supaya rasa cinta itu tidak pudar.
Apabila kedua pasangan tidak berupaya berinvestasi pada rasa cinta, maka perasaan itu akan memudar seiring waktu. Lalu timbul rasa bosan dan keinginan untuk berpaling atau selingkuh.
Pria atau wanita bisa saja berselingkuh karena ingin membalas dendam atas perbuatan pasangannya. Misalnya, mungkin dahulu pasangan pria Anda pernah selingkuh, kemudian sang wanita memaafkannya.
Di sisi lain wanita ini tetap merencanakan perselingkuhan supaya pasangan pria mereka, bisa merasakan sakit hati yang sama dan berharap membuatnya jera.
![]() |
Alasan pasangan selingkuh juga bisa disebabkan karena menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR).
Meski pada awalnya LDR terasa baik-baik saja. Perlahan, salah satu dari pasangan mungkin mulai merasa jenuh karena tidak dapat bermesraan dengan pasangannya.
Faktor LDR ini menjadi celah atau kesempatan untuk pasangan Anda melakukan selingkuh. Dikarenakan Anda jauh, pasangan pun merasa lebih leluasa bisa 'bermain' dengan yang lain.
Sepakat berkomitmen dengan pasangan memang tidak mudah. Ada banyak pertimbangan, sebelum benar-benar yakin bahwa pasangan yang dipilih adalah orang tepat.
Orang-orang yang kesulitan berkomitmen dinilai punya potensi lebih untuk selingkuh. Tapi kembali lagi pada prinsip secara personal, karena pribadi setiap orang berbeda-beda.
Seseorang yang tak ingin berkomitmen bisa saja sedang berusaha keluar dari hubungan toksin. Ada juga yang mungkin belum yakin, dan menginginkan hubungan yang lebih santai.
Rasa tidak puas akan hasrat seksual menjadi salah satu alasan seseorang berselingkuh. Mungkin selama ini Anda merasa bahwa kebutuhan seksual pasangan sudah terpenuhi.
Namun di satu sisi, bisa saja pasangan menginginkan hal-hal lain yang menurutnya tidak mungkin didapatkan dari pasangannya yang sekarang.
Oleh karena itu, mereka mencari kesempatan ke luar supaya hasrat seksual yang lainnya dapat terpenuhi.
![]() |
Kurangnya rasa kasih sayang, tidak dihargai, tidak mendapat dukungan, komunikasi buruk, tidak saling percaya, atau posesif berlebihan, bisa menjadi alasan pasangan selingkuh.
Saat memiliki pasangan, Anda tentu berharap bisa diperhatikan lebih atau mendapat perlakuan istimewa dari orang tersayang.
Namun sebaliknya, hal-hal romantis itu justru tidak didapatkan sehingga hati pasangan Anda kosong dan hambar. Kondisi inilah yang membuatnya selingkuh dan mencari peluang lain.
Tak dapat dimungkiri bahwa masalah finansial atau keuangan, punya peranan penting dalam memengaruhi pasangan untuk selingkuh.
Ada orang yang merasa punya banyak harta sehingga bisa dengan mudah berganti pasangan sesuai keinginannya, tanpa peduli perasaan kecewa dari pasangan tersebut.
Atau orang yang terobsesi memiliki pasangan kaya raya. Selain menguntungkan dirinya, punya pasangan tajir dianggap bisa memperbaiki status sosial mereka karena rasa gengsi tinggi.
Oleh karena itu, alasan pasangan selingkuh tidak melulu disebabkan adanya orang ketiga dalam suatu hubungan.
Namun bisa jadi karena hal-hal sederhana lain. Salah satunya bentuk perhatian yang selama ini kurang, sebagai penyebab pasangan berselingkuh.
Itulah sejumlah alasan kenapa pasangan selingkuh. Semoga dapat bermanfaat.
(avd/juh)