Serunya Belajar Sejarah Sambil Kunjungi Museum Sumpah Pemuda
Menyambut hari peringatan Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober, tidak ada salahnya kita kembali belajar tentang sejarah demi menambah wawasan.
Agar proses belajar menjadi lebih seru, barangkali kamu bisa melakukannya sambil jalan-jalan. Ya, wisata ke Museum Sumpah Pemuda yang terletak di Jalan Kramat Raya No.106, Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, bisa menjadi pilihan.
Di Museum Sumpah Pemuda, terdapat benda-benda bersejarah yang bisa membuat para pengunjung mengenang momen Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan keputusan Kongres Pemuda II yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.
Kamu juga bisa melihat patung para tokoh Sumpah Pemuda seperti W.R. Soepratman, Mohammad Tabrani, serta Muhammad Yamin di Museum Sumpah Pemuda. Terdapat juga diorama-diorama yang menggambarkan suasana Kongres Pemuda II.
Selain itu ada pula biola milik W.R. Soepratman yang dipajang di museum ini. Ada pula bendera Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO), yang juga diperlihatkan di tempat bersejarah ini.
Museum Sumpah Pemuda berdiri sejak tahun 1973. Di gedung itu, yang dulunya bernama Indonesische Clubgeow merupakan lokasi berlangsungnya Kongres Pemuda II sesi ketiga atau penutup.
Ketika Kongres Pemuda II untuk ketiga kalinya membahas tentang 'Pergerakan Pemoeda Indonesia terhadap Pemoeda Internasional' oleh Soenario dan agenda penutupan.
Di gedung tersebut, secara resmi terbit ikrar-ikrar pemuda Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda yang lahir pada 28 Oktober 1928. Ini juga menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Tempat yang dulunya bernama Gedung Kramat 106 ini usai peristiwa Sumpah Pemuda berkali-kali mengalami perubahan fungsi. Selain pernah menjadi rumah tinggal, gedung itu dipakai juga sebagai toko bunga, hotel, dan kantor Bea dan Cukai.
Pemda DKI Jakarta secara resmi memutuskan pemugaran gedung tersebut pada tanggal 3 April 1973, yang baru rampung 20 Mei di tahun yang sama.
Usai dipugar, Gedung Kramat 106, saksi bisu sejarah Sumpah Pemuda dibuka secara seremonial oleh gubernur DKI saat itu, Ali Sadikin sebagai museum dengan nama Gedung Sumpah Pemuda.
(wiw/wiw)