Lengan atau tangan bagian atas dekat ketiak kerap bergelambir. Kondisi ini dianggap mengerikan bagi sebagian orang.
Tangan besar dan bergelambir bisa membuat Anda tidak cukup percaya diri untuk mengenakan pakaian tanpa lengan.
Masalahnya, lengan bergelambir ini juga banyak dialami orang, terutama Anda yang kelebihan berat badan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata, lengan bergelambir ini bisa muncul karena kebiasaan sehari-hari. Berikut beberapa kebiasaan yang bikin lengan bergelambir.
Melansir berbagai sumber, pola makan yang buruk bisa membuat lemak menumpuk di tubuh.
Salah satu lokasi favorit lemak adalah lengan dekat ketiak. Tak heran jika lengan Anda terlihat bergelambir saat kelebihan berat badan.
Kebiasaan makan tidak sehat ditambah jarang atau tidak pernah berolahraga membuat lemak nyaman tinggal di tubuh. Tanpa gaya hidup sehat, siapa pun bisa menjadi korban dari penumpukan lemak berlebih di lengan atas.
![]() |
Tidur kurang dari 7 jam memicu tubuh melepaskan kortisol atau hormon stres. Kortisol, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, membuat tubuh dalam mode konservasi.
Saat ini terjadi, ia akan menyimpan lemak yang seharusnya digunakan kala bangun tidur. Kurang tidur menurunkan perasaan kenyang dan meningkatkan hormon ghrelin yang berperan dalam meningkatkan rasa lapar.
Gula tidak hanya buruk untuk gigi, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan.
Hati bertanggung jawab untuk metabolisme gula dan mengubahnya menjadi lemak.
Selain kelebihan lemak yang Anda peroleh, konsumsi gula berlebihan yang berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit hati berlemak, diabetes, penyakit jantung, dan menurunkan kadar testosteron dalam tubuh.
Lihat Juga : |
Melansir berbagai sumber, paparan sinar matahari bisa merusak kulit di bagian lengan. Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat memecah kolagen dan elastin di kulit, menyebabkan kulit keriput dan kendur.
Kerusakan akibat sinar matahari juga menjadi musuh permukaan kulit. Pasalnya, sinar ultraviolet (UV) dapat mempercepat penuaan kulit.
Kondisi ini menyebabkan hilangnya kolagen dalam tubuh, terutama di area bawah kulit, yang menahan dan mengencangkan struktur kulit, sehingga meningkatkan risiko kulit kendur.
(tst/asr)