Deteksi Pembengkakan Jantung
Jika Anda mengalami gejala pembengkakan jantung, tidak ada salahnya melakukan deteksi pembengkakan tersebut. Tujuannya agar bisa menentukan penyebab pembengkakan secara akurat dan mendapat penanganan lebih cepat dan tepat sehingga dapat mengurangi risiko.
Deteksi pembengkakan jantung bisa dilakukan melalui:
- Radiologi: pencitran dengan foto rontgen (x-ray), MRI, atau CT-scan untuk melihat bentuk, ukuran, dan kelainan pada struktur jantung.
- Ekokardiogram: penggunaan teknologi gelombang suara dengan minimal efek samping dan risiko untuk melihat gambar jantung yang sedang berdetak sehingga dokter bisa mengamati ukuran dan ruang-ruang jantung, bentuk dan fungsi katup, serta kemungkinan adanya gangguan lain.
- Elektrokardiogram (EKG): perekaman aktivitas kelistrikan jantung untuk mengevaluasi aliran listrik dan irama jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terapi Pembengkakan Jantung
Jika Anda terdeteksi mengalami pembengkakan jantung, Anda bisa melakukan terapi sebagai penanganan. Berikut beberapa tindakan medis untuk penanganan pembengkakan jantung.
- Pemasangan stent pada pembuluh darah koroner
- Operasi bypass koroner
- Perbaikan atau penggantian katup jantung
- Tindakan ablasi untuk menangani kelainan irama jantung
- Pemasangan alat pacu atau kejut jantung
- Pemasangan pompa jantung artifisial
- Transplantasi jantung
Cara Mencegah Pembengkakan Jantung
Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Anda dapat mencoba hal-hal berikut sebagai cara mencegah pembengkakan jantung.
- Batasi konsumsi makanan berlemak, tinggi gula, dan garam
- Berhenti minuman alkohol
- Berhenti merokok
- Jaga berat badan ideal
- Kelola stres
- Konsumsi lebih banyak sayur, buah, dan ikan
- Olahraga ringan secara teratur
Demikian informasi seputar penyebab pembengkakan jantung. Semoga bermanfaat.
(uli/fef)
[Gambas:Video CNN]