Kebiasaan merokok yang berkepanjangan juga meningkatkan risiko terkena kanker kulit.
Menukil laman DermNet, merokok meningkatkan risiko mengembangkan sebuah jenis kanker kulit yang disebut sebagai karsinoma sel skuamosa (squamous cell carcinoma), dibandingkan dengan yang bukan perokok.
Sering diabaikan, namun kebiasaan ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. Misalnya, acuh dan tak pergi memeriksakan diri jika ada pertumbuhan tahi lalat baru atau benjolan pada kulit secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanda-tanda kecil yang kemungkinan merupakan kanker kulit ini tidak boleh diabaikan. Jika tidak ditangani dengan baik secepat mungkin, maka akan berakibat fatal.
Matahari bukanlah satu-satunya hal yang dapat merusak kulit. Polusi sama buruknya bagi kulit Anda seperti halnya bagi lingkungan.
Melansir Best Life, ahli kesehatan kulit mengatakan polusi dapat menyebabkan warna kulit tidak merata, penuaan yang dipercepat, hingga kanker kulit.
Untuk memastikan itu tidak memengaruhi Anda, bersihkan tubuh dengan baik dan kenakan tabir surya setiap hari. Gunakan di pagi hari dan pastikan untuk memilih tabir surya yang mengandung antioksidan.
Menggunakan makeup atau riasan wajah sudah merupakan keharusan bagi kebanyakan perempuan. Namun, temuan dari American Cancer Society menunjukkan bahwa menggunakan makeup secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terpapar kanker kulit.
Sejumlah bahan kimia dalam produk makeup dapat sangat berbahaya bagi kesehatan kulit.
Tidak hanya untuk menunjang penampilan, kacamata hitam dapat membantu melindungi area mata, termasuk kelopak mata yang tipis dari paparan sinar UV pemicu kanker kulit.
Skin Cancer Foundation menyarankan untuk menggunakan kacamata hitam saat Anda akan terpapar sinar matahari dalam jangka waktu yang lama.