Meski telah dilarang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sunat terhadap perempuan masih terus dilakukan.
Sunat perempuan paling banyak dipraktikkan di negara-negara Afrika dan Asia. Di Indonesia, misalnya, sunat perempuan dianggap sebagai tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Sunat perempuan juga dianggap sebagai cara membuat agama Islam yang dipeluk seorang anak perempuan jadi lebih sahih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Afrika, banyak yang meyakini bahwa praktik sunat berkembang dari pemikiran ingin membangun kendali atas perilaku seksual perempuan. Di Kenya dan Sierra Leone, sunat perempuan dilakukan sebagai ritus peralihan kewanitaan.
Sementara di Sudan, Mesir, hingga Somalia, sunat dilakukan untuk menjaga keperawanan seorang gadis hingga waktunya menikah. Dengan kata lain, sunat dilakukan dengan keyakinan agar wanita tidak memiliki hasrat seksual yang tinggi.
Tapi, bukan cuma Afrika atau Asia, beberapa negara di Timur Tengah juga melakukan sunat terhadap perempuan. Bahkan Unicef mencatat, hampir 50 juta anak perempuan dan perempuan dewasa yang tersebar di Timur Tengah dan Afrika mengalami sunat atau mutilasi pada alat kelamin mereka.
Dari hasil penelitian yang dilakukan The Borgen Project, sunat perempuan di Timur Tengah paling banyak terjadi di Yordania Selatan, Irak, dan wilayah utara Arab Saudi.
Meski demikian, beberapa negara lain di Timur Tengah telah melarang praktik ini dilakukan dengan prosedur medis. Salah satunya di Yaman yang melarang praktik sunat dilakukan di fasilitas medis.
Mengutip United Nation Population Fund, saat ini ada sekitar 52 negara yang masih melakukan praktik sunat perempuan. Untuk lebih jelasnya, berikut negara-negara yang masih melakukan praktik sunat perempuan.
Sebagian besar sunat perempuan dipraktikkan di negara-negara Afrika. Berikut beberapa negara Afrika yang menjalani praktik FGM:
- Benin
- Burkina Faso
- Kamerun
- Republik Afrika Tengah
- Chad
- Pantai Gading
- Republik Demokratik Kongo
- Jibuti
- Mesir
- Eritrea
- Ethiopia
- Gambia
- Ghana
- Guinea
- Guinea-Bissau
- Kenya
- Liberia
- Malawi
- Mali
- Mauritania
- Niger
- Nigeria
- Senegal
- Sierra Leone
- Somalia
- Afrika Selatan
- Sudan Selatan
- Sudan
- Tanzania
- Togo
- Uganda
- Zambia
- Zimbabwe
Meski tidak semua, tapi kelompok etnis tertentu di sejumlah negara Asia masih melakukan praktik sunat perempuan. Berikut di antaranya:
- India
- Indonesia
- Malaysia
- Maladewa
- Pakistan
- Sri Lanka
Di Timur Tengah, sunat perempuan juga masih terjadi. Berikut di antaranya:
- Oman
- Uni Emirat Arab
- Yaman
- Irak
- Iran
- Yordania
- Palestina
Meski tidak banyak, ada komunitas tertentu yang masih melakukan sunat perempuan, yakni di negara:
- Rusia
- Georgia
Sunat perempuan juga terjadi di Amerika, yakni di negara:
- Kolombia
- Ekuador
- Panamá
- Peru
Jika praktik ini terus berlanjut, diperkirakan akan ada 68 juta anak perempuan yang akan menjalani sunat perempuan selama 2015 hingga 2030 mendatang.
(asr)