Jakarta, CNN Indonesia --
Para pemimpin dunia seperti Kim Jong Un hingga Presiden Rusia Vladimir Putin ketakutan feses mereka dicuri intelijen. Hal ini membuat mereka membawa toilet sendiri setiap bepergian.
Tak sedikit pakar yang menganggap ketakutan ini wajar. Pasalnya, sejak berpuluh-puluh tahun lalu, kerap muncul kabar mengenai intelijen suatu negara yang mencuri tinja pemimpin dunia untuk meneliti kesehatan mereka.
Dengan demikian, para pemimpin dunia kerap menyembunyikan kondisi kesehatan yang dapat diketahui lewat tinjanya agar kelemahan dirinya tidak terkuak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekilas terdengar menjijikkan. Namun, bentuk tinja atau feses memang bisa menggambarkan kondisi kesehatan. Mulai dari warna, bentuk, dan tekstur feses itu sendiri.
Warna tinja dan artinya
Dengan mengenali bentuknya, Anda bisa mengenali masalah kesehatan yang dialami secepat mungkin untuk segera diatasi.
Melansir Very Well Health, berikut beberapa warna feses dan artinya untuk kesehatan.
1. Berwarna kuning
Tinja berwarna kuning bisa menandakan Anda telah mengonsumsi makanan berwarna kuning seperti ubi jalar, wortel, kunyit, atau pewarna makanan kuning. Selain itu, penderita penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dan mereka yang minum obat GERD juga terkadang memiliki kotoran berwarna kuning.
Tinja yang memiliki warna kuning secara tiba-tiba juga bisa menjadi tanda infeksi yang memengaruhi usus. Hal ini terutama jika Anda juga mengalami diare, demam, gejala mirip flu, atau kram perut.
Selain itu, beberapa pasien Covid-19 juga telah melaporkan tinja yang berwarna kuning.
Dalam beberapa kasus, tinja berwarna kuning bisa berarti ada kelebihan lemak di dalamnya. Kondisi ini dikenal sebagai steatorrhea yang bisa disebabkan oleh apa pun yang mengganggu lapisan usus.
2. Berwarna hijau
 Ilustrasi. Dalam kasus ringan, tinja berwarna hijau berarti Anda terlalu banyak mengonsumsi sayuran hijau. (iStockphoto/Mustapha GUNNOUNI) |
Ada beberapa alasan umum kenapa tinja bisa berwarna hijau. Makan banyak sayuran berdaun seperti kangkung atau bayam dapat menyebabkan warna kotoran jadi kehijauan.
Selain itu, suplemen zat besi dan pewarna makanan, termasuk pewarna hijau, ungu, dan biru, juga bisa mengubah feses menjadi warna hijau.
Namun memang, ada juga beberapa kondisi kesehatan seperti gangguan usus dan keracunan makanan yang menyebabkan feses berwarna kehijauan.
Warna feses yang sama juga umum dialami ibu hamil.
3. Feses cepat tenggelam
Jika feses cepat tenggelam, maka artinya Anda tak mendapatkan asupan cairan dan serat yang cukup.
Feses jenis ini sering kali memiliki warna yang lebih gelap karena berada di usus lebih lama.
4. Feses yang mengambang
Feses yang mengambang sesekali tak perlu dikhawatirkan. Kemungkinan besar, feses yang mengambang hanya mengandung lebih banyak gas.
Namun, feses yang terus mengambang bisa jadi tanda bahwa tubuh tak menyerap lemak dengan baik.
Dalam beberapa kasus, feses yang mengambang juga dapat terjadi pada orang dengan sindrom iritasi usus besar.
Simak bentuk dan warna tinja lainnya di halaman berikutnya..
5. Berbentuk seperti kerikil
Feses yang dikeluarkan dalam potongan-potongan kecil kadang-kadang disebut feses kerikil. Hal ini bisa menandai tubuh yang kekurangan serat.
6. Feses encer
Feses encer atau diare bisa berlangsung singkat atau pun lama. Kondisi ini biasanya dipicu oleh asupan makanan, suplemen, dan obat tertentu.
Misalnya, terlalu banyak asupan gula tambahan yang dapat menyebabkan feses jadi lebih encer.
Penyebab umum lain dari feses encer adalah infeksi gastrointestinal atau dikenal sebagai flu perut.
7. Feses berlendir
Lendir pada feses adalah zat kental seperti jeli yang melumasi usus, melindunginya dari asam lambung, bakteri, virus, atau jamur. Lendir tersebut juga membuat buang air besar lebih mudah.
Meski umum ditemukan dalam feses, namun kehadiran lendir sering kali tak disadari karena warnanya yang cenderung bening.
Jika melihat lendir di tinja, maka Anda perlu segera menemui dokter. Dalam beberapa kasus, itu bisa menjadi tanda peradangan atau iritasi pada dinding usus karena masalah kesehatan yang mendasarinya.
8. Feses setipis pensil
Mengejan atau ngeden berlebihan saat berada di toilet dapat menyebabkan feses menjadi panjang dan tipis. Menahannya juga dapat menyebabkan otot anus berkontraksi dan mempersempit lubang anus. Kotoran yang diperas melalui lubang yang menyempit akan membuatnya menjadi tipis.
Namun, jika kondisi ini berlangsung lama, maka Anda perlu waspada. Setiap kondisi yang menyumbat usus seperti polip, wasir, pembesaran prostat, atau kanker, dapat menyebabkan feses menipis.
9. Berwarna pucat
Garam empedu di usus memberi feses warna cokelat pada umumnya. Jika warna kotoran Anda pucat, putih, abu-abu, atau berwarna seperti tanah liat, mungkin ada kekurangan empedu dalam feses.
Penyumbatan pada saluran empedu atau kondisi lain yang memengaruhinya dapat menyebabkan penurunan keluaran empedu.
10. Feses warna merah terang
Warna kemerahan pada feses bisa disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu seperti buah bit, buah naga, cranberry, atu produk lain yang mengandung pewarna merah.
Sementara jika merah yang dimaksud adalah darah, maka ronanya akan berbeda pada masing-masing penyebab.
Darah dari saluran cerna bagian atas seperti lambung dan kerongkongan akan membuat feses terlihat merah gelap.
Sementara darah pada feses yang berwarna merah cerah kemungkinan berasal dari saluran cerna bagian bawah seperti usus besar dan rektum. Kondisi ini bisa disebabkan oleh wasir, fisura anus, divertikulosis, atau kanker usus.
11. Feses warna gelap atau hitam
Feses juga bisa tampak lebih gelap akibat konstipasi. Feses yang berwarna hijau tua dari empedu yang belum sempat terurai mungkin tampak kehitaman.
Warna kotoran yang hampir hitam dan gelap bisa menandakan adanya pendarahan di bagian atas saluran cerna. Kondisi medis yang dapat menyebabkan feses berwarna gelap termasuk ulkus duodenum atau lambung, varises esofagus, robekan Mallory-Weiss, dan gastritis.