Kerokan kerap jadi alternatif mengobati masuk angin dengan gejala demam, meriang, hingga badan pegal-pegal. Tak cuma pada orang dewasa, kerokan juga kerap diberikan pada anak bahkan bayi.
Jika orang dewasa kerokan dengan koin atau alat kerik lainnya, bayi biasanya kerokan dengan bawang merah yang telah diolesi minyak. Meski tak menggunakan koin, apakah kerokan aman dilakukan untuk bayi?
Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Permata Depok Agnes Tri Harjaningrum menjelaskan, kerokan sebenarnya tidak disarankan untuk bayi. Hal ini berkaitan dengan kulit bayi yang masih sangat sensitif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu diketahui, kerokan adalah aktivitas yang melibatkan gesekan pada kulit dengan benda logam atau koin. Pada bayi, biasanya kerokan dilakukan dengan menggunakan media bawang merah yang lebih lembut.
Gesekan ini dilakukan untuk memunculkan warna kemerahan di kulit. Warna merah ini sebenarnya wujud dari pembuluh darah yang melebar atau pecah. Biasanya, orang akan merasa nyaman setelah melakukan kerokan karena menganggap warna merah itu adalah angin yang keluar dari tubuh.
"Sebetulnya kalau kita ngomongin kulit bayi, prinsipnya bayi less is better. Sesedikit mungkin jangan dikasih apa-apa karena kulitnya masih sensitif," kata Agnes dalam diskusi media Salah Kaprah Susu, Kesehatan Anak, dan Peran Media Sosial di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Agnes menyebut, kerokan pada bayi cukup berbahaya. Pasalnya, kulit bayi yang masih sangat tipis dan sensitif akan mudah terluka. Luka bisa menjadi pintu masuk kuman, virus, dan bakteri yang berbahaya untuk bayi.
"Bisa iritasi, bahaya banget, bisa reaksi alergi dari ringan sampai berat. Kita enggak tahu reaksi yang muncul belakangan terhadap si bayi seperti apa. Makanya, lebih baik tidak usah macam-macam," katanya.
Alih-alih melakukan kerokan, Agnes menyarankan agar orang tua melakukan pengobatan yang jauh lebih aman. Misalnya, beri obat sesuai resep dokter saat anak demam atau sakit flu.
"Kalau mau diurut, ya, enggak apa-apa. Tapi kalau kerokan, lebih baik jangan," kata dia.