Penemu makanan khas Singapura Chilli Crab atau kepiting pedas, Cher Yam Tian meninggal dunia pada usia 90 tahun, Rabu (15/2).
Cher Yam Tian menjadi penemu hidangan ini setelah memasak versi pertama untuk suaminya pada 1956 silam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cucunya, Regina Lim (39) mengatakan kesehatan Cher Yam Tian menurun beberapa bulan terakhir, mengalami infeksi paru-paru yang berkembang menjadi pneumonia.
Dilansir dari The Straits Times, Jumat (17/2), Cher Yam Tian meninggalkan empat anak, empat cucu, dan delapan cicit. Putranya Roland Lim (65) dan Richard Lim (60) melanjutkan warisannya di Roland Restaurant di Marine Parade Central.
Roland Lim mengungkap awal mula penemuan hidangan lezat ini. Ia menyebut ayahnya Lim Choon Ngee, suka memancing dan menangkap kepiting di pantai.
Biasanya sang ibu mengukus kepiting tersebut. Namun, saat itu ayahnya menginginkan agar ibunya itu membuat santapan yang berbeda.
Beberapa saat kemudian, kata Roland, ibunya datang dengan kepiting cabai, menggunakan saus tomat, saus cabai, dan bumbu lainnya. Ayahnya lantas mengutak-atik resep dan memasaknya untuk tetangga di kampung mereka.
Mereka berdua mulai menjualnya dari sebuah kios kecil dengan dua meja, di East Coast Road. Pada tahun 1963, keluarga Lim membuka sebuah restoran, Palm Beach.
Roland Lim, yang telah bekerja dalam bisnis ini sejak usia 11 tahun, mengatakan hidangan chilli crab tersebut berkembang pesat sehingga restoran-restoran mulai menjual chilli crab versi mereka sendiri. Ibunya tidak pernah takut pada peniru.
"Faktanya, dia akan berkata, 'Bagus, biarkan mereka menyalin. Saya bahkan lebih senang karena semua orang berbicara tentang kepiting cabai,'" katanya.
"Ayah saya akan menutup restoran pada hari Minggu, hari terbaik untuk bisnis. Dia pikir itu baik untuk kita tutup, sehingga orang lain bisa mencoba kepiting cabai di restoran lain," ujarnya.
Roland memuji ibunya karena mengarahkan bisnis keluarga ke arah yang benar.
"Selama pandemi, kami berjuang seperti orang gila, " katanya. "Saya mengatakan kepadanya bahwa saya ingin menutup. Dia bilang aku tidak bisa melakukan itu. Jangan khawatir, katanya padaku, tetaplah kuat."
(tim/fra)