Munculnya penyakit demensia tentu tidak dapat diprediksi. Namun, ada faktor risiko demensia yang ditemukan oleh para peneliti.
Sebuah studi anyar menemukan nyeri kronis seperti radang sendi atau sakit punggung yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan meningkatkan risiko penurunan kognitif dan demensia.
Hippocampus, struktur otak yang sangat terkait dengan pembelajaran dan ingatan, akan menua sekitar satu tahun pada orang berusia 60 tahun yang memiliki nyeri kronis pada bagian tubuh tertentu dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami nyeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), ketika rasa sakit dirasakan di dua area tubuh, hippocampus akan semakin mengecil, yang membuatnya setara dengan penuaan lebih dari dua tahun.
"Dengan kata lain, hippocampal (volume materi abu-abu) pada individu berusia 60 tahun dengan [nyeri kronis] di dua bagian tubuh sama dengan volume [materi abu-abu] pada kelompok kontrol [yang tidak mengalami nyeri kronis] usia 62 tahun," tulis salah satu penulis studi sekaligus profesor psikologi di Chinese Academy of Sciences Tu Yiheng, melansir CNN.
Studi itu juga menemukan bahwa risiko demensia akan meningkat saat jumlah area tubuh yang mengalami nyeri kronis bertambah.
Studi ini menganalisis data lebih dari 19 ribu orang yang telah menjalani pemindaian otak sebagai bagian dari Biobank Inggris, sebuah studi jangka panjang terhadap lebih dari 500 ribu peserta asal Inggris berusia antara 40-69 tahun.
Studi tersebut juga menemukan orang-orang dengan nyeri kronis memiliki hasil kognitif yang lebih buruk daripada orang yang tak pernah mengalami nyeri kronis.
Studi ini mengontrol berbagai kondisi yang berkontribusi yakni usia, penggunaan alkohol, massa tubuh, etnis, genetika, riwayat kanker, diabetes, masalah pembuluh darah atau jantung, obat-obatan, gejala kejiwaan, dan status merokok.
Namun sayangnya, penelitian tak memantau tingkat aktivitas fisik peserta. Padahal, ahli neurologi sekaligus peneliti penyakit Alzheimer Richard Isaacson mengatakan bahwa olahraga adalah alat paling ampuh untuk menurunkan risiko demensia.
"Orang yang mengalami nyeri kronis di beberapa area tubuhnya mungkin kurang mampu melakukan aktivitas fisik secara teratur sebagai salah satu mekanisme potensial untuk menurunkan risiko demensia," ujar Isaacson, yang tak terlibat dalam penelitian.
(del/asr)