Marak Turis Asing Kerja Ilegal di Bali, Dispar Bentuk Satgas

CNN Indonesia
Jumat, 03 Mar 2023 21:00 WIB
Dispar Bali membentuk Satgas untuk mengawasi turis asing yang kerja ilegal di Pulau Dewata, yang terdiri dari polisi, imigrasi, dan Satpol PP.
Ilustrasi turis asing di Bali. (Antara Foto/Nyoman Budhiana)
Denpasar, CNN Indonesia --

Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mengawasi seluruh aktivitas kepariwisataan, setelah banyaknya laporan tentang turis asing yang bekerja secara ilegal di Pulau Dewata.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengatakan, belakangan ini banyak laporan adanya turis asing yang bekerja secara ilegal di Bali.

"Kita ketahui bersama, memang ada laporan ke saya dan masukan-masukan terkait dengan adanya wisatawan yang melakukan kerja (di Bali), kita akan membentuk satgas," kata Pemayun, saat dihubungi Jumat (3/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Minggu depan ini, akan merapatkan tim satgas dulu sebelum ditandatangani oleh pimpinan. Karena satgas itu, menyangkut semua mengenai tata kelola kepariwisataan budaya Bali, tidak saja mengurusi orang asing tetapi industri pariwisata yang (harus) mempunyai standar dan sebagainya," ujarnya.

Dia juga menyebutkan, di dalam satgas itu juga ada dari pihak imigrasi sehingga bila nanti ditemukan WNA atau wisatawan asing yang bekerja secara ilegal di Bali akan langsung ditindak.

"Nanti (kalau wisatawan ada yang diketahui bekerja di Bali), kita bawa ke imigrasi karena imigrasi masuk juga di tim ini. Dan nanti, kira-kira kalau itu menyimpang dari keimigrasian atau ketentuan dari imigrasi, akan melakukan tindakan, sehingga satgas ini betul-betul lebih cepat kita harapkan untuk bergerak," jelasnya.

Dia mengungkapkan, laporan maraknya WNA yang bekerja secara ilegal di Bali baru-baru ini diperoleh dari informasi di media sosial yang viral. Pihaknya bergerak cepat untuk menindaklanjuti hal tersebut dengan membentuk satgas.

"Saya baru dapat laporan baru-baru ini, karena sekarang ini betul-betul marak laporan dari media sosial. Pada saat itu, bapak gubernur dan bapak wakil gubernur (meminta) untuk membuat satgas itu," terangnya.

Tindakan ini juga untuk mengantisipasi adanya modus jual beli 'kepala' wisatawan China yang dilakukan oknum travel agent. Selain itu, pihaknya juga mengatakan, dari laporan yang didapat, wisatawan yang bekerja ilegal di Bali, beberapa di antaranya berasal dari Rusia dan Ukraina.

Wisatawan mancanegara (wisman) menikmati panorama Pantai Kuta, Bali, Kamis (30/4). Menurut sejumlah pengusaha wisata, seruan untuk memboikot Bali sebagai tujuan wisata yang marak di media sosial setelah eksekusi mati terhadap duo Bali Nine tidak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisman ke Pulau Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/ss/pd/15Ilustrasi wisatawan asing di Bali. (Antara Foto/Fikri Yusuf)

"Beberapa ada yang dari Rusia dan Ukraina yang saya lihat itu. Di media sosial itu saya dikirimi. Kalau saya dikirimi di media sosial (yang viral) itu ada dia mengajari orang nyetir, fotografi, ada menjadi guide, macam-macam saya lihat itu. Karena sekarang teknologi begitu masif, begitu cepat dan begitu gampang orang melihat," paparnya.

Satgas yang dibentuk Dispar Bali terdiri dari pihak kepolisian, imigrasi, Satpol PP, serta komponen asosiasi pariwisata di Bali. Tugas Satgas bukan cuma mengawasi para WNA yang bekerja ilegal di Bali tetapi seluruh tata kelola kepariwisataan di Bali.

"Semua tata kelola kepariwisataan budaya Bali, tidak hanya mengurusi wisatawan asing dan juga mengenai standar penyelenggaraan seperti hotel, sudah tidak melakukan standar seperti CHSE dan lain-lain. Sekecil apapun mengenai isu-isu pariwisata satgas ini akan bergerak," jelasnya.

(kdf/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER