Ramai soal Sering Cuci Tangan Gejala OCD, Benarkah Demikian?

CNN Indonesia
Senin, 06 Mar 2023 07:31 WIB
Ilustrasi. Media sosial tengah ramai dengan unggahan sering cuci tangan yang dikaitkan sebagai gejala OCD. (iStockphoto/Wavebreakmedia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Media sosial tengah ramai dengan sebuah unggahan yang memperlihatkan kebiasaan sering cuci tangan. Kebiasaan itu lantas dikait-kaitkan dengan obsessive compulsive disorder (OCD).

Banyak warganet merespons unggahan tersebut dengan menyebutkan bahwa sering cuci tangan jadi salah satu gejala OCD. Benarkah demikian?

OCD merupakan salah satu gangguan mental kronis. Kondisi ini melibatkan sisi obsesif dan kompulsif seseorang.

Orang yang hidup dengan OCD biasanya memiliki pikiran berulang yang tidak diinginkan. Pikiran berulang ini bisa memicu dorongan ekstrem untuk mengulangi perilaku atau tindakan tertentu. Cara ini dilakukan untuk meringankan pikiran obsesifnya.

Sebagai contoh, beberapa orang mungkin tak bisa merasa tenang jika belum mencuci tangan setiap satu jam sekali atau setiap menyentuh barang tertentu. Mencuci tangan setiap jam membuat pasien OCD yang bersangkutan merasa lebih aman.

Namun, perilaku berulang yang dilakukan itu tak sekadar pilihan pribadi. Perilaku ini disebut OCD jika sudah sampai pada tahap mempersulit dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Sering cuci tangan jadi gejala OCD

Banyak orang mengaitkan sering cuci tangan sebagai gejala OCD. Apalagi saat pandemi Covid-19 melanda, orang yang sering cuci tangan lantas diberi label OCD.

Padahal, nyatanya OCD tak cuma sekadar sering mencuci tangan.

Psikolog klinis dan spesialis gangguan cemas dari Morris Psychological Group Francine Rosenberg mengatakan bahwa ketakutan obsesif terhadap kuman atau kotoran dan dorongan untuk mencuci tangan berulang kali memang bisa jadi salah satu manifestasi OCD yang paling umum.

Namun, bukan berarti kebiasaan rajin mencuci tangan begitu saja disebut sebagai gangguan obsesif-kompulsif.

Ilustrasi. Sering mencuci tangan tak selalu jadi gejala OCD. (iStock/Koldunov)

Rosenberg mengatakan, bagi orang OCD, sering mencuci tangan lebih dari sekadar upaya menjaga kebersihan.

"Ini adalah perilaku berlebihan yang tujuan sebenarnya adalah untuk mengurangi perasaan takut atau cemas yang intens," ujar Rosenberg.

Perbedaan antara kekhawatiran biasa dan OCD, lanjut Rosenberg, bisa dilihat dari sejauh mana kekhawatiran tersebut memengaruhi dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

"Bagi orang dengan OCD, meski cuci tangan sudah dilakukan berkali-kali, kecemasan dan ketakutan akan tetap muncul dan mengganggu pikiran mereka," jelas Rosenberg.

Gejala OCD

Mengutip Healthline, pada dasarnya, OCD melibatkan dua jenis gejala, yakni obsesif dan kompulsif. Gejala-gejala ini bisa mengganggu kehidupan Anda sehari-hari.

Berikut gejala obsesif pada OCD:

- kekhawatiran berlebih tentang kuman atau penyakit,
- takut melukai diri sendiri atau orang lain,
- kebutuhan akan keteraturan,
- kebutuhan akan tata letak barang yang simetris,
- mempertanyakan hasrat atau orientasi seksual,
- kekhawatiran berlebih tentang kesehatan dan keselamatan diri sendiri atau orang yang dicintai,
- gambar, kata, atau suara yang mengganggu.

Pikiran-pikiran di atas bisa terus muncul meski Anda mencoba untuk mengabaikannya dengan kuat.

Selanjutnya, beberapa orang dapat mengalami perilaku kompulsif sebagai respons terhadap obsesi di atas. Berikut beberapa bentuk yang mungkin muncul:

- rajin mencuci tangan,
- mengatur atau merapikan barang tertentu,
- menghitung atau mengulangi frase tertentu,
- mencari kepastian dari orang lain,
- mengumpulkan benda tertentu atau membeli beberapa barang yang sama,
- menyembunyikan benda yang bisa digunakan untuk melukai diri sendiri atau orang lain.

Jika Anda khawatir kebiasaan sering cuci tangan menjadi salah satu gejala OCD, maka segera lakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater.



(asr/asr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK