Jakarta, CNN Indonesia --
Cerita pilu datang dari presenter Jevier Justin. Sang putri, Shannuel Favory Justin, dianiaya dan diperlakukan semena-mena oleh pengasuh atau babysitter-nya hingga terluka.
Peristiwa itu terjadi saat Jevier bertolak ke Amerika Serikat bersama sang istri. Jevier meninggalkan Shan bersama dengan pengasuhnya. Shan sendiri merupakan anak dengan kondisi cerebral athropy.
Tubuh Shan diguyur dengan air hingga membiru. Tak cuma itu, sang pengasuh juga memasukkan air ke dalam hidung Shan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Shan tuh diguyur, maksudnya disengaja dibikin kedinginan sampai bibirnya membiru. Dia [Shan] enggak mau makan, makan kesedak terus, mbaknya mungkin kesal, emosi karena Shan anak berkebutuhan khusus," ujar Jeview, mengutip DetikHot.
Kehadiran babysitter atau pengasuh anak memang penting di kala orang tua sibuk bekerja atau beraktivitas. Babysitter bertugas untuk mengurus anak dan memastikannya tetap aman.
Memilih babysitter tak selalu mudah seperti yang terlihat. Beberapa babysitter cocok untuk keluarga tertentu, sementara beberapa yang lain tidak.
Agar terhindari dari kejadian seperti yang menimpa Jevier, Anda bisa memperhatikan beberapa hal saat memilih babysitter. Melansir The List, berikut beberapa 'red flags' atau peringatan yang perlu dihindari saat memilih babysitter.
1. Terlalu muda
Penting untuk merekrut babysitter yang dapat dipercaya untuk mengatasi berbagai situasi tak terduga. Ahli parenting Kimberly King mengatakan bahwa seseorang yang cukup umur lebih punya kemampuan untuk memecahkan masalah dan bertanggung jawab.
"Jika babysitter Anda berusia di bawah 16 tahun, maka pikirkan lagi [untuk merekrutnya]," ujar King.
2. Tak berpengalaman
Pilihlah babysitter yang berpengalaman. Dengan pengalaman, seorang pengasuh akan dapat lebih diandalkan dan percaya diri akan apa yang dilakukannya.
Namun tentu saja, setiap orang tua memiliki syarat pengalaman yang berbeda-beda tergantung dengan kebutuhan anak.
"Cobalah realistis tentang prioritas pengasuhan yang dibutuhkan," ujar ahli pengasuh anak Jada Rashawn.
Simak tips memilih babysitter lainnya di halaman berikutnya..
3. Tampak gugup di sekitar anak
Sedikit gugup saat baru bertemu orang mungkin jadi hal yang biasa. Namun, seorang babysitter idealnya harus bisa langsung bersikap ramah dan bersahabat dengan anak, alih-alih gugup.
Jangan abaikan sikap gugup pada babysitter. Rashawn menyarankan Anda untuk mencari tahu dari mana rasa takut itu berakar.
Tak masalah jika pengasuh terlihat berhati-hati dalam beradaptasi dengan anak. Namun, penting bagi Anda untuk mengenali perbedaan antara berhati-hati atau melangkah pelan-pelan hingga rasa kurang percaya diri atau ragu dalam melakukan pekerjaan tersebut.
4. Tidak responsif
Perhatikan baik-baik bagaimana calon babysitter dalam berkomunikasi. Pastikan agar Anda merekrut seorang babysitter yang responsif dalam hal komunikasi, seperti menanggapi pesan atau telpon dengan cepat.
"Jika babysitter Anda sulit dijangkau atau tak suka menelpon balik, itu adalah tanda bahaya," ujar King. Seorang babysitter harus menjaga komunikasinya dengan orang tua.
"Komunikasi adalah kunci keberhasilan hubungan antara orang tua dan pengasuh," tambahnya.
5. Sering datang terlambat
Rashawn mengatakan bahwa kecepatan adalah salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang babysitter. Sering datang terlambat jadi menunjukkan lambatnya seorang babysitter dalam hal pengasuhan dan kurangnya rasa hormat.
6. Mengeluh soal keluarga yang lain
Wajar bagi seorang babysitter untuk memiliki keluhan terhadap majikan-majikan sebelumnya. Namun, jika babysitter terlihat memiliki masalah dengan semua keluarga lama tempatnya bekerja, maka bisa jadi justru mereka-lah yang bermasalah.
"Tergantung pada keluhannya, ini bisa jadi masalah," ujar King.
7. Sering main HP
Kecanduan HP berlaku bagi siapa pun, termasuk seorang pengasuh anak. Tanda bahaya muncul saat babysitter yang Anda rekrut tak pernah lepas dari ponselnya.
Selain akan mengganggu fokusnya saat mengasuh anak, kebiasaan dengan HP ini juga dinilai King berisiko membuat para babysitter kerap berfoto dengan anak dan menyebarkannya tanpa izin.
"Seorang babysitter tak boleh mengambil foto anak-anak atau mengunggah apa pun secara daring," ujarnya.
[Gambas:Infografis CNN]