CELOTEH WISATA

Jatuh Hati pada Kecantikan Cape Town dan Cerita Keluarga Penguin

CNN Indonesia
Jumat, 24 Mar 2023 17:45 WIB
Firsta Yunida merupakan travel blogger yang telah berkunjung ke sejumlah negara di benua Afrika. Ia kagum dengan keindahan Cape Town di Afrika Selatan.
Victoria and Alfred Waterfront, Cape Town. (Arsip Firsta Yunida)

Sebuah film berjudul Penguin Town yang tayang di Netflix juga membuat Firsta penasaran dengan Afsel dan wilayah-wilayah di dalamnya. Film itu memperlihatkan kehidupan penguin di Simon's Town, daerah yang lokasinya tidak jauh dari Cape Town.

"Penguinnya jadi berkeliaran di mana-mana. Pemerintah di sana sebenarnya sudah berusaha agar penguinnya enggak keluar area dengan diberi pagar, tapi bagaimana, penguinnya bisa lewat air," katanya.

"Jadi orang-orang kalau misalnya pagi-pagi banget atau malam-malam begitu, kita bisa melihat penguin-penguin lagi menyeberang jalan atau lagi di parkiran, lucu aja lihatnya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika berkunjung ke Simon's Town, ia sengaja menginap selama seminggu, karena suka dengan penguinnya. Dia juga penasaran pengin tahu nama-nama keluarga penguin di sana, karena dari film itu, dijelaskan jenis-jenis penguin dan asal keluarganya.

"Jadi, kalau pas lihat penguinnya, saya menebak-nebak ini dari family apa, dan juga lihat spot-spot yang banyak penguinnya," ujar Firsta.

Afsel bukan satu-satunya negara benua Afrika yang pernah dikunjungi Firsta. Sebelumnya, ia pernah traveling ke Tanzania, Malawi, Kenya, Ethiopia, dan Mesir. Ia juga pernah punya pengalaman lucu di Malawi, di mana banyak warga lokal mengira dia dari China.

A South African National Parks ranger monitors a group of African penguins at Cape Town's famous Boulders penguin colony, a popular tourist attraction and an important breeding site which which are suffering an outbreak of avian flu in Cape Town, South Africa, September 27, 2022. REUTERS/Esa AlexanderKoloni penguin di Afrika Selatan. (REUTERS/Esa Alexander)

Hal tersebut terjadi karena tak banyak referensi dari orang Malawi tentang orang Asia, sehingga setiap orang Asia yang datang ke negara mereka dikira berasal dari China, padahal orang Asia juga banyak yang berkulit cokelat.

"Saya pernah punya pengalaman lucu di Malawi, jadi di Malawi itu, banyak banget pekerja yang orang kulit putih atau kaukasian itu, tapi jarang banget yang kulit cokelat kaya dari Indonesia, jadi pas lihat saya, mereka menyangka saya Chinese. Jadi pasti kalau papasan di jalan mereka negur saya, 'Ni Hao' (sapaan dalam bahasa Mandarin)," katanya bercerita.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER