Dari sekian yang menentang ajaran Nabi Muhammad SAW, sosok Abu Lahab jadi salah satu yang paling dikenal. Namanya bahkan dikutuk dalam Al-Qur'an.
Abu Lahab sebenarnya merupakan paman dari Rasulullah SAW. Namun, ikatan keluarga tak membuatnya berhenti menentang dakwah yang disampaikan keponakannya itu. Begitu gigih ia menentang Islam sejak awal.
Mengutip Arab News, Abu Lahab bahkan menentang dakwah Rasulullah yang disampaikan saat mendaki Gunung Safa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wahai Banu 'Abd Al-Muttalib, wahai Bani Fihr, wahai Banu Lu'ay; apakah kalian akan mempercayaiku jika aku mengatakan bahwa ada musuh di belakang kaki gunung ini, siap untuk menyerangmu?" ujar Rasulullah.
Mereka berkata, "Ya, kau adalah Al-Ameen [dapat dipercaya] dan Al-Sadiq [jujur] dan kami tidak pernah melihatmu berbicara bohong".
Segera setelahnya, Rasulullah menyatakan kenabiannya.
Di momen itu, Abu Lahab menangis. Ia menentang keras apa yang dilakukan keponakannya. Ia melihat pesan tersebut sebagai tantangan terhadap kepemimpinannya.
"Celaka-lah kamu, Muhammad! Apakah untuk ini kamu mengumpulkan kami?" ujar Abu Lahab marah.
Kisah kebinasaan Abu Lahab sendiri tertulis dalam QS Al-Lahab ayat 1-5. Berikut isinya:
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ
Tabbat yadaa abii lahabiw wa tabb
Maa agnaa 'an-hu maaluhu wa maa kasab
Sayaslaa naaran zaata lahab
Wamra 'atuh hammaalatal-hatab
Fii jiidihaa hablum mim masad
Artinya:
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar dia binasa!
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak [neraka].
Dan, [begitu pula] istrinya, pembawa kayu bakar [penyebar fitnah].
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal."
![]() |
Abu Lahab hidup selama 12 tahun setelah agama Islam berdiri. Ia melihat banyak tokoh terkemuka, termasuk beberapa saudaranya seperti Umar bin Khattab, memeluk Islam. Namun, ia tak pernah melakukannya.
Lahir di Mekkah, Abu Lahab adalah putra dari Abdul Muthalib atau kakek Rasulullah.
Ia dijuluki Abu Lahab karena wajahnya yang merah. Islam sendiri menyebutnya sebagai 'bapak api'.
Simak kisah Abu Lahab selengkapnya di halaman berikutnya..