Mulanya, ia begitu mencintai keponakannya satu itu. Ia bahkan mengirimkan salah seorang pembantunya untuk menyusui keponakannya. Ia juga menikahkan kedua putranya dengan putri Rasulullah, Ummu Kultsum dan Ruqayyah.
Namun, setelah wahyu pertama Al-Qur'an diturunkan, Abu Lahab jadi sangat membenci Nabi Muhammad. Ia bahkan meminta kedua putranya untuk menceraikan Ummu Kultsum dan Ruqayyah.
Abu Lahab akan melawan saat Rasulullah berkata pada kaumnya, "Wahai kaumku, katakan tidak ada tuhan selain Allah". Ia akan memberitahu orang-orang untuk tidak mempercayai Rasulullah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen pemboikotan Bani Hasyim oleh kaum Quraisy juga memperlihatkan pertentangan Abu Lahab terhadap ajaran Nabi Muhammad.
Lihat Juga :![]() MUKJIZAT NABI 5 Mukjizat Nabi Ibrahim AS, Tak Hangus Dibakar Api |
Kala itu, pemboikotan membuat klan Bani Hasyim menderita dalam waktu yang lama. Namun, Abu Lahab menjadi satu-satunya anggota Bani Hasyim yang mendukung orang-orang Quraisy penyembah berhala dan memisahkan diri dari klan.
Sang istri, Arwa binti Harb, juga kerap mengikuti Abu Lahab dalam menentang Rasulullah. Ia kerap membuang semak-semak berduri di jalan yang dilalui Nabi Muhammad.
Hukuman terhadap Abu Lahab dan istrinya tertulis dalam surat Al-Lahab yang telah dijelaskan di atas. Keduanya meninggal dunia dalam 'kematian yang menyedihkan' sebagai orang kafir.
Abu Lahab jatuh sakit setelah mendapatkan kabar kekalahan orang-orang kafir di Mekkah. Ia disebut mengidap penyakit cacar.
Lihat Juga : |
Satu minggu kemudian, Abu Lahab mengembuskan napas terakhirnya pada tahun 2 Hijriah. Oleh keluarganya, jenazah musuh Nabi Muhammad itu dibiarkan membusuk di rumah selama 2-3 malam sampai putra-putranya mendapatkan teguran dari tetangga.
"Ini memalukan. Kamu seharusnya malu meninggalkan ayahmu membusuk di rumahnya," ujar para tetangga.
Beberapa putra dan putri Abu Lahab, Utba dan Durrah, pada akhirnya memeluk Islam. Keduanya diterima dengan hangat oleh Nabi Muhammad SAW.
(asr/asr)