Autofagi memang terjadi secara alami di dalam tubuh. Namun, puasa menjadi salah satu pemicu proses ini.
Orang yang berpuasa biasanya tidak makan secara sukarela dalam waktu yang lama. Saat mereka mengurangi asupan makanan, ia secara tidak langsung juga membatasi kalori. Puasa mungkin menghasilkan pembatasan kalori, tergantung pada seberapa banyak makanan yang dikonsumsi selama periode makan.
Sebuah tinjauan tahun 2018 menunjukkan bahwa puasa dan pembatasan kalori dapat menginduksi autofagi, mengutip Medical News Today. Meskipun ada beberapa bukti bahwa proses ini terjadi pada manusia, sebagian besar penelitian ini melibatkan hewan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puasa dan pembatasan kalori membuat sel-sel tubuh berada di bawah tekanan. Ketika seseorang membatasi jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuhnya, sel-sel mereka menerima lebih sedikit kalori daripada yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik.
Ketika hal ini terjadi, sel-sel harus bekerja lebih efisien. Sebagai respons terhadap stres yang ditimbulkan oleh puasa atau pembatasan kalori, autofagi menyebabkan sel-sel tubuh membersihkan dan mendaur ulang bagian yang tidak perlu atau rusak.
Penelitian yang melibatkan hewan menunjukkan bahwa proses autofagi dapat dipicu antara 24-48 jam setelah puasa. Belum ada penelitian yang cukup mengenai waktu yang ideal untuk memicu autofagi pada manusia.
(del/chs)