Bayi di Trenggalek Meninggal Usai Vaksin, KIPI Duga Ada Penyebab Lain
Bayi berusia 5 bulan di Trenggalek, Jawa Timur, meninggal dunia usai menerima imunisasi. Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menduga ada penyebab lain, bukan semata-mata akibat vaksin.
Ketua Komnas KIPI Profesor Hindra Irawan Satari menanggapi peristiwa kematian bayi di Trenggalek setelah menerima vaksin TT (Tetanus Toksoid). Dia mengatakan, imunisasi TT biasanya tidak mengakibatkan demam tinggi.
"Imunisasi TT biasanya tidak menyebabkan demam tinggi, harus dipikirkan penyebab lain," kata Hindra pada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Selasa (28/3).
Mengutip detikhealth, sang bayi dilaporkan mengalami demam tinggi yang tak kunjung reda hingga kejang sebelum meninggal dunia.
Dia menjelaskan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) berupa demam tinggi, kejang hingga kematian bisa disebabkan oleh ensefalitis. Ensefalitis merupakan peradangan pada otak yang bisa mengganggu saraf.
Saat ini, Komda KIPI Jawa Timur tengah melakukan penelusuran penyebab meninggalnya bayi tersebut. Hindra meminta semua pihak untuk menunggu hasil penelusuran.
"Saya duga demikian [ada penyebab lain]. Namun kita tunggu ya hasil investigasi Komda (Komisariat Daerah) KIPI Jatim," katanya.
Diberitakan, bayi berusia 5 bulan itu meninggal dunia pada Selasa (21/3) lalu. Ia meninggal dunia setelah menerima vaksin TT yang diberikan oleh bidan desa setempat.
Setelah itu, bayi tersebut mulai demam tinggi hingga kejang. Padahal, sebelumnya anak itu dalam kondisi sehat tanpa menunjukkan gejala sakit tertentu.
"Kejadiannya setelah disuntik TT panas sampai kelewat batas, sangat panas, kejang-kejang dan jerit-jerit," ujar sang ayah Mukono.
Dalam kondisi demikian, bidan desa menyebut kondisi tersebut terbilang biasa. Anak hanya diberi obat.
Karena tak kunjung reda, Mukono membawa anaknya kembali ke bidan dan akhirnya dirujuk ke Puskesmas Pogalan. Namun, kondisi sang anak kritis sehingga dirujuk ke rumah sakit.
Di rumah sakit, sang anak menerima perawatan intensif. Kondisinya makin mengkhawatirkan dan koma.
"Setelah dirawat 1,5 hari anak saya meninggal dunia," imbuhnya.
Tak terima dengan kematian sang putra, Mukono dan istrinya, Adelia, melapor ke Polres Trenggalek pada Senin (27/3).
Vaksin TT sendiri merupakan imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit tetanus. Sama seperti lainnya, vaksin ini bekerja dengan merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi terhadap tetanus dan difteri.