Varian Covid-19 Arcturus alias subvarian Omicron XBB 1.16 telah ditemukan di beberapa negara. Selain di India, varian ini juga terdeteksi di Singapura, Brunei Darussalam hingga Amerika Serikat.
Apa gejala varian Covid-19 Arcturus?
Subvarian ini pertama kali teridentifikasi pada Januari dari 2 sampel positif. Sebanyak 59 sampel ditemukan pada Februari dan 15 sampel ditemukan pada Maret di India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
India mencatat jumlah kasus Covid-19 dengan infeksi varian Arcturus paling banyak di dunia. Para ahli percaya subvarian baru ini dapat menyebabkan gelombang baru pandemi di seluruh dunia.
Lihat Juga : |
Dokter spesialis paru di India Randeep Guleria mengatakan subvarian baru ini lebih mampu menghindari kekebalan tubuh yang terbentuk daripada subvarian lainnya. Arcturus juga dinilai lebih menular dibandingkan varian lainnya.
"Varian baru akan terus bermunculan karena virus terus bermutasi dari waktu ke waktu, dan XBB 1.16 adalah semacam hal yang baru (new kid on the block)" ucap Guleria, melansir The Health Site.
Meskipun varian XBB.1.16 merupakan jenis virus yang paling menular yang saat ini beredar secara global, para ahli telah menyatakan bahwa tidak perlu panik dan takut akan adanya gelombang pandemi baru karena varian ini tidak menyebabkan gejala parah dan kematian.
"Selama tidak menyebabkan gejala parah, rawat inap, dan kematian, tidak masalah karena hal ini membantu memberikan tingkat kekebalan tertentu kepada penduduk jika mereka menderita gejala ringan," lanjutnya.
Meskipun lebih menular, Guleria mengatakan tingkat keparahan Arcturus tidak lebih berbahaya daripada varian lainnya. Masyarakat pun tetap diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Gejala varian Covid-19 Arcturus alias Omicron subvarian XBB 1.16 tidak berbeda dengan gejala varian lainnya. Berikut adalah gejala yang mungkin dialami oleh individu yang terinfeksi.
Demam jadi salah satu gejala Covid-19 yang paling umum. Demam terjadi saat sistem kekebalan tubuh tengah bekerja melawan peradangan yang disebabkan virus.
Pada kasus Covid-19, batuk yang muncul biasanya bersifat kering tanpa dahak. Intensitas batuk biasanya meningkat di malam hari.
Pilek bisa dialami pasien yang terinfeksi Arcturus. Hidung akan terasa gatal hingga tersumbat.
Sakit kepala umum dirasakan pasien Covid-19. Sakit kepala biasanya akan terasa seperti sensasi kepala yang berdenyut.
Badan terasa lemas, nyeri persendian atau otot bisa dialami pasien Covid-19. Mereka yang terinfeksi varian Kraken juga bisa mengalami gejala ini.
Lihat Juga : |
Sakit tenggorokan bisa jadi salah satu gejala awal Covid-19. Tenggorokan akan terasa nyeri hingga sulit menelan.
Itulah beberapa gejala varian Covid-19 Arcturus. Segera lakukan pemeriksaan jika mengalami beberapa gejala di atas.