Renungan Hari Raya Minggu Palma 2023, Sorak Sorai Sambut Yesus

Perayaan Minggu Palma mengingatkan umat Tuhan akan sambutan meriah Yerusalem akan kedatangan Kristus. Renungan hari raya Minggu Palma kali ini juga sekaligus ingin mengingatkan bahwa Yesus yang semula dielu-elukan, jadi dituntut untuk disalibkan.

Dalam perayaan Minggu Palma biasanya misa dibagi jadi perarakan layaknya umat menyambut Yesus di Yerusalem dan misa yang diisi dengan pembacaan kisah sengsara. Renungan hari ini ingin mengajak Anda untuk menyelami kemeriahan Yerusalem kala kedatangan Yesus lewat bacaan dari Injil Matius.

Injil

Matius 21: 1-11

Dalam perjalanan ke Yerusalem, ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat kota dan tiba di Betfage, yang terletak di bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya mendahului-Nya dengan pesan, "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu.

Di situ kamu akan menemukan seekor keledai betina yang tertambat, dan anaknya ada di dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. Jikalau ada orang yang menegur kamu, katakan saja, 'Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya'."

Hal itu terjadi supaya terpenuhilah firman yang disampaikan oleh nabi, 'Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu! Ia lemah lembut dan menunggangi seekor keledai, seekor keledai beban yang muda'.

Maka pergilah kedua murid itu, dan mereka buat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesus pun naik ke atasnya. Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan; ada pula yang memotong ranting-ranting pohon dan menyebarkannya di jalan.

Dan semua orang yang berjalan di depan dan di belakang Yesus, berseru, "Hosana bagi Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang mahatinggi!". Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu, dan orang berkata, "Siapakah orang ini!". Dan semua menjawab, "Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!".

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus

Renungan hari raya Minggu Palma 2023

Meski disebut sebagai raja, Yesus hadir dalam kesederhanaan. Dia mengendarai kendaraan bagus dan diiringi rombongan patwal. Cukup bermodal keledai muda dan alas duduk berupa pakaian murid-Nya, Yesus masuk gerbang kota.

Bak menyambut timnas yang menyabet gelar juara, penduduk Yerusalem menyambut Yesus. Sorak sorai menggema ditambah lambaian daun-daunan.

Dalam prosesi perarakan Minggu Palma, peristiwa ini dikenang dengan melambaikan daun palma dan menyanyikan "Yerusalem, Lihatlah Rajamu".

Apa yang dibayangkan Yesus saat naik keledai dan melihat kemeriahan Yerusalem? Ia tahu betul kondisi itu tidak akan bertahan lama. Nubuat harus digenapi dengan sengsara dan wafat-Nya.

Orang-orang yang meneriakkan 'Hosana bagi Putra Daud' beberapa hari kemudian berteriak 'Salibkan Dia!'.

Renungan hari raya Minggu Palma mengajak umat untuk tidak mengulang penyaliban Yesus lewat dosa. Untaian doa indah berisi pujian dan pengakuan akan kebesaran-Nya, lalu tertutup dosa yang berulang dilakukan.

Apa Tuhan marah? Tidak. Malah Dia menyediakan kesempatan untuk bertobat. Dia kembali mengulurkan tangan-Nya seperti dalam perumpamaan anak yang hilang (Luk. 15: 11-32).

Anda diminta untuk membuka 'gerbang' hati agar Dia bisa merasuk dalam hidup dan karya Anda. Pun ketika gerbang ini terbuka, hal ini juga menandakan kesediaan untuk bertobat, belajar, dan merenung akan kesalahan atau dosa.

Memasuki Pekan Suci, umat diajak untuk membuka hati, mengakui kelemahan dan sadar akan kasih pengampunan Tuhan.