Salah Satu Bentuk Fobia, Apa Itu Hippopotomonstrosesquipedaliophobia?

CNN Indonesia
Rabu, 05 Apr 2023 20:30 WIB
Ilustrasi. Orang dengan hippopotomonstrosesquipedaliophobia bisa langsung panik saat harus berurusan dengan kata-kata panjang. (iStockphoto/champja)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hippopotomonstrosesquipedaliophobia bisa jadi salah satu kata terpanjang yang pernah ada. Tapi ironisnya, istilah ini justru menggambarkan rasa takut seseorang terhadap kata-kata yang panjang.

American Psychiatrist Association tidak secara resmi mengakui fobia ini. Hippopotomonstrosesquipedaliophobia hanya dianggap sebagai salah satu bentuk fobia sosial.

Melansir Healthline, fobia sosial sendiri bisa diartikan sebagai ketakutan atau kecemasan seseorang terhadap situasi sosial di mana seseorang harus bertemu atau bercakap-cakap dengan orang baru. Rasa takut berlebih biasanya akan membuat seseorang menghindarinya.

Pada kasus hippopotomonstrosesquipedaliophobia, gejala tentunya dipicu saat seseorang melihat kata yang sangat panjang. Mereka juga mungkin menghindari membaca sehingga tak perlu menemukan kata-kata panjang yang bisa bikin panik.

Bukti anekdot menunjukkan bahwa ketakutan akan kata-kata yang panjang dapat memicu rasa malu atau perasaan diejek saat mengucapkan atau membaca kata yang dimaksud.

Gejala lainnya bisa meliputi:

- gemetar,
- berkeringat,
- pusing,
- pingsan,
- mulut kering,
- sakit kepala,
- sulit bernapas,
- tak mau membaca,
- merasa tertekan atas pelajaran atau pekerjaan yang melibatkan kata-kata panjang.

Penyebab Hippopotomonstrosesquipedaliophobia

Ilustrasi. Hippopotomonstrosesquipedaliophobia adalah rasa takut terhadap kata-kata panjang. (iStock/martin-dm)

Tak diketahui dengan pasti apa penyebab fobia satu ini. Namun, ada beberapa faktor risiko yang perlu diketahui. Berikut di antaranya.

1. Mengalami peristiwa negatif

Misalnya, seseorang yang kesulitan mempelajari kata-kata saat kecil memiliki risiko panik setiap kali melihat kata yang panjang.

2. Genetika

Orang dengan riwayat fobia tertentu, kecemasan, dan kondisi mental lainnya lebih berpotensi untuk mengembangkan jenis fobia yang sama.

3. Lingkungan

Fobia ini juga dapat dipicu oleh perilaku yang dipelajari. Misalnya, mendengar pengalaman negatif tentang fobia tertentu atau pengalaman traumatis yang terkait dengan kata-kata.

4. Fungsi otak

Perubahan aktivitas otak dapat meningkatkan peluang mengembangkan fobia tertentu.



(asr/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK