Beberapa waktu lalu, ramai dibicarakan soal bayi berusia 5 bulan asal Trenggalek, Jawa Timur yang meninggal dunia usai mendapatkan vaksin TT (Tetanus Toksoid).
Pada dasarnya, vaksin TT sangat umum diberikan untuk perempuan yang akan melangsungkan pernikahan. Namun, vaksin ini juga bisa diberikan pada kelompok anak.
Vaksin TT diberikan untuk mencegah penyakit tetanus. Hanya saja, vaksin TT pada anak tak umum diberikan pada bayi di bawah usia 1 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertanyaannya, vaksin TT bisa diberikan untuk anak usia berapa?
Ketua Komnas KIPI Profesor Hindra Irawan Satari mengatakan, vaksin TT biasa diberikan pada anak setelah usia 8 tahun dan wanita hamil.
"Namun, apabila diberikan kepada bayi juga tidak berbahaya," kata Hindra via pesan singkat pada CNNIndonesia.com, Selasa (28/3).
Kenapa dinilai tidak berbahaya? Bayi 5 bulan, lanjutnya, direkomendasikan untuk mendapat vaksin difteri, pertusis, dan tetanus (DPT).
Saat bayi di bawah 1 tahun disuntik vaksin TT, sebenarnya vaksin memang diberikan di usia tersebut.
Hanya saja, vaksin tersebut digabung dengan difteri dan pertusis. "Jadi, tidak akan berbahaya jika hanya disuntik vaksin TT saja," tambah Hindra.
Sementara itu, jika Anda menengok laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin TT direkomendasikan untuk anak usia 12 tahun. Namun untuk saat ini, lanjut Hindra, usia 8 tahun direkomendasikan vaksin dT (difteri Tetanus).
Dia berkata vaksin dT juga berisi gabungan difteri dan tetanus toksoid (TT).