Bernard Arnault, bos perusahaan fashion mewah LVMH menjadi orang terkaya di dunia versi Forbes.
Arnault berhasil mengalahkan bos twitter dan Tesla, Elon Musk. Musk tahun in harus puas dengan posisi dua orang terkaya di dunia.
Nama Arnault tidak begitu dikenal oleh khalayak seperti merek-merek yang dimiliki LVMH, yakni Louis Vuitton, Christian Dior, Tiffany, Sephora, Givenchy, Marc Jacobs, dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapa Bernard Arnault?
Bernard Arnault lahir di Roubaix, Prancis Utara pada 5 Maret 1949. Semasa kecil dia belajar teknik di salah satu sekolah paling bergengsi di Prancis, École Polytechnique.Setelah lulus, Arnault bekerja di perusahaan konstruksi ayahnya, Ferret-Savinel.
Namun jiwa bisnisnya sudah meluap kala itu, dia memutukan untuk mengakuisis sebuah perusahaan tekstil yang berada di ambang kehancuran, Agache-Willot-Boussac, yang memiliki merek seperti department store Prancis Bon Marche dan rumah mode Christian Dior.
Dia memulai restrukturisasi bisnis perusahaan tersebut dan mengubahnya ke bisnis barang mewah. Dia mengganti nama perusahaan Financiere Agache dan memprakarsai perputaran, memotong biaya dan menjual beberapa bisnisnya.
Segera setelah itu, dia membeli rumah mode Celine dan mendanai desainer Prancis Christian Lacroix.
Mengutip Business Insider, pada akhir 1980-an, Arnault mengatakan tujuannya adalah menjalankan perusahaan mewah terbesar di dunia dalam dekade berikutnya.Dia kemudian mengarahkan pandangannya untuk membentuk perusahaan fashion barang mewah LVMH Moët Hennessy - Louis Vuitton, menghabiskan $2,6 miliar membeli saham untuk menjadi pemegang saham terbesar perusahaan. Dia akhirnya menjadi CEO LVMH pada 1989.
Dalam kurun waktu sekitar tiga dekade sejak Arnault menguasai LVMH, ia telah mengubahnya menjadi perusahaan barang mewah terbesar di dunia, dengan lebih dari 70 merek dan pelanggan setia di seluruh dunia.
Pandemi virus corona menjatuhkan Arnault dari Daftar Miliarder.Pada Mei 2020, penutupan terkait pandemi menenggelamkan saham LVMH lebih dari 17% dari posisi awal tahun 2020, membuat kekayaan bersih pribadi Arnault turun lebih dari $30 miliar.
Namun LVMH mencatat pendapatan 79,2 miliar euro pada tahun 2022 (sekitar US$87 miliar), meningkat 23 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini terasa dari merek-merek seperti Louis Vuitton dan Fendi serta brand sampanye mereka.
Sekarang LVMH telah mendongkrak Arnault naik ke posisi No. 1 di peringkat tahunan orang terkaya di dunia versi Forbes untuk pertama kalinya, melampaui Elon Musk dan Jeff Bezos.Kekayaan bersih Arnault saat ini US$211 miliar, naik US$53 miliar dalam 12 bulan terakhir untuk perolehan terbesar dari miliarder mana pun dalam daftar tahun ini.
Arnault jelas telah menguasai formula bagaimana membuat barang mewah klasik tetap memiliki daya tarik.
"Mengapa merek seperti Louis Vuitton dan Dior begitu sukses? Mereka memiliki dua aspek ini, yang mungkin bertentangan: Mereka tak lekang oleh waktu, [dan] mereka berada di tingkat modernitas tertinggi," kata Arnault kepada Forbes pada tahun 2019.
Selama bertahun-tahun, Arnault telah membangun LVMH menjadi konglomerat mewah terbesar di dunia dan mendapatkan julukan yang mengesankan: the wolf in the cashmere coat atau serigala bermantel kasmir.