SURAT DARI RANTAU

Puasa 16 Jam dan Waktu-waktu yang Bergeser di Skotlandia

Muhammad Aditya Wiradijaya | CNN Indonesia
Minggu, 09 Apr 2023 10:10 WIB
Ketika awal Ramadan, waktu berpuasanya sekitar 14 jam. Di akhir-akhir Ramadan, waktu berpuasa di Edinburgh, Skotlandia, menjadi 16 jam.
Dean Village, Edinburgh, Skotlandia. (Arsip Muhammad Aditya Wiradijaya)

Saya sendiri sebenarnya pernah tinggal sendiri di Kota Bristol, Inggris, pada 2013 dan juga sempat merasakan menjalani ibadah puasa Ramadan. Kala itu, Ramadan jatuh ketika musim panas sedang berlangsung di UK (United Kingdom).

Ramadan yang sekarang lebih mending, karena dulu pas saya di sini buka puasa itu jam 10 malam dan subuhnya jam 2 pagi. Jadi, puasanya dulu sampai 20 jam, sekarang agak mending karena maksimal 16 jam.

Dengan kondisi seperti itu, saya belum meminta anak saya puasa setiap hari, karena selain waktu puasa yang lebih lama dibanding di Indonesia, yang hanya sekitar 13 jam, jam sekolah juga dikhawatirkan jadi kendala. Saya juga tidak mau nantinya dia malah trauma, karena orang dewasa saja cukup berat puasa sampai 15-16 jam di sini. Sekarang sebisanya dan sekuatnya anak saya saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya dan istri juga mencoba mengobati kekangenan terhadap suasana di Indonesia saat Ramadan dengan memasak atau membuat makanan yang biasa saya beli di Indonesia seperti gorengan atau bikin es campur.

Soal kultur di Edinburgh, saya merasa sejauh ini tidak pernah terkendala. Hanya lebih ke masalah waktu saja di sini. Waktu di sini kalau misalnya musim dingin, jam itu mundur sejam semuanya. Perbedaan waktu dengan Indonesia yang awalnya enam jam, ketika masuk musim dingin itu berubah jadi tujuh jam.

Saya juga menilai rasa kekeluargaan di sini kurang. Itu terlihat dari banyaknya orang tua yang sudah sepuh, yang benar-benar masih tinggal sendiri tanpa ditemani anaknya, padahal sudah harus berjalan dengan dua tongkat.

Para lansia itu tinggal sendiri di apartemen, mengurus segala macam sendiri, saya sangat jarang melihat di sini mereka ditemani anak atau anggota keluarganya yang lain.

Melihat Edinburgh, saya melihat ini tipikal kota yang sangat berbeda dengan Jakarta, yang suasananya kota metropolis. Di sini masih banyak bangunan historis, yang arsitekturnya kuno dan indah.

Surat dari Rantau Kota Edinburgh, Skotlandia (Arsip Muhammad Aditya Wiradijaya)Tolbooth Kirk, Edinburgh, Skotlandia. (Arsip Muhammad Aditya Wiradijaya)

Salah satu yang paling diingat orang adalah Edinburgh merupakan kota yang paling menyeramkan di United Kingdom (UK). Bahkan, di sini ada Ghost Tour, di mana pada malam-malam tertentu tur ini mengunjungi ke kuburan-kuburan hingga ke ruangan-ruangan bawah tanah, demi mencari hal-hal yang supranatural.

Kalau di Edinburgh itu, kotanya cantik, jadi memang kota turistik. Saya selalu menyarankan, kalau misalnya ada teman atau keluarga mau ke Edinburgh, saya selalu menyarankan mengunjungi Edinburgh di akhir perjalanan, karena melihat kota-kota yang lain akan jadi biasa saja kalau kita ke Edinburgh duluan. Tapi, kalau misalnya lihat kota-kota yang lain dulu, terus baru ke Edinburgh, wah pasti langsung berasa cantiknya kota ini.

Sejak tinggal di sini, saya pernah berkunjung ke National Museums Scotland, terus ke Edinburgh Castle juga, terus sama ada pekuburan terkenal Greyfriars Kirk yang terkenal jadi objek wisata di Edinburgh.

Saya juga sempat ke Old Town-nya, daerah kaya Victoria Street itu jalannya masih batu-batu khas kota tua lah, jadi sering eksplore ke situ. Nanti ketemu gang, saya masuk gang itu, lalu menyusurinya dan tembusnya ke mana.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER