Saat ini media sosial tengah ramai dibahas mengenai istilah father hunger. Apa itu father hunger?
Istilah ini mungkin terdengar asing di telinga sebagian orang. Namun, ternyata istilah father hunger bukanlah istilah baru terkait kondisi psikologi seorang anak.
Dikutip dari laman Hope Line, father hunger merupakan istilah yang sama dengan, fatherless, father absence atau father deficit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Father hunger merupakan kondisi tekanan emosional yang dialami seseorang sepanjang hidup karena ditinggalkan ayahnya. Kondisi ini bisa disebabkan karena kematian atau perceraian, yang membuat sang anak kekurangan perhatian dan kasih sayang.
Father Hunger dapat memengaruhi aspek kehidupan anak-anak kapanpun dan di segala rentang usia. Hal itu bisa terjadi antara ayah biologis dan anaknya.
Mengutip laman Psychology Today, penelitian menemukan sejumlah dampak yang bisa dialami seorang anak dengan kondisi father hunger. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Anak yang kehilangan sosok serta perhatian dari ayahnya dilaporkan memiliki masalah konsep diri baik fisik maupun secara emosional. Mereka cenderung sulit mengontrol emosi dan dirinya dipenuhi dengan kebencian yang berkepanjangan. Bahkan, kondisi Father Hunger juga bisa berdampak pada kenakalan remaja seperti konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.
Anak-anak dengan kondisi father hunger memiliki lebih banyak kesulitan dengan penyesuaian sosial.
Mereka cenderung memiliki kepribadian yang angkuh dan kerap kali mengintimidasi sebagai upaya untuk menyamarkan ketakutan, kebencian, kecemasan, dan ketidakbahagiaan yang mendasarinya.
Kondisi Father Hunger rupanya juga bisa berdampak terhadap keterampilan berpikir anak.
Disebutkan bahwa anak yang kehilangan sosok ayah dapat memiliki prestasi akademik yang buruk, suka membolos, bahkan hingga dikeluarkan dari sekolah.
Kondisi father hunger ternyata juga berdampak terhadap masalah kesehatan fisik anak.
Anak yang kehilangan sosok dan perhatian dari ayah lebih mudah terserang masalah kesehatan kronis seperti sering sakit kepala, sakit perut, dan serangan asma.
Anak-anak "tanpa sosok ayah" disebut lebih berpeluang mengalami gangguan kesehatan mental, terutama anxiety (kecemasan), depresi, hingga bunuh diri.
Kondisi father hunger juga akan berdampak pada hubungan anak bersama orang lain di masa depan. Seseorang yang kehilangan sosok ayah lebih memungkinkan untuk mengalami perceraian dalam hubungan pernikahannya.
(pta/chs)