Dikaitkan dengan Kasus Norma Risma, Apa Itu Gerontofilia?

CNN Indonesia
Selasa, 10 Jan 2023 19:30 WIB
Kasus perselingkuhan mantan suami Norma Risma, Rozy dan sang ibu bikin heboh netizen. Usia yang terpaut jauh memicu dugaan bahwa Rozy mengalami gerontofilia.
Ilustrasi. Rozy, mantan suami Norma Risma yang berselingkuh, diduga mengalami gerontofilia. (iStockphoto/Motortion)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus perselingkuhan mantan suami Norma Risma, Rozy dan sang ibu bikin heboh netizen. Usia yang terpaut jauh memunculkan dugaan bahwa Rozy mengalami gerontofilia.

Sebetulnya, apa itu gerontofilia?

Secara psikologis, gerontofilia didefinisikan sebagai ketertarikan terhadap seseorang yang usianya terpaut jauh lebih tua, utamanya secara seksual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Orang yang lebih tua] ini memang biasanya diklasifikasikan sebagai orang yang usianya terpaut lumayan jauh," kata psikolog Alva Paramitha pada CNNIndonesia.com, Selasa (10/1).

Sampai saat ini, gerontofilia belum masuk dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM). Dengan kata lain, saat ini gerontofilia tidak masuk dalam kategori gangguan kesehatan mental.

Alva menuturkan ada banyak faktor yang berkontribusi memicu gerontofilia. Faktor psikologis juga memainkan peran seperti mother complex, trauma masa kecil, atau riwayat pelecehan seksual oleh orang dewasa.

"Di masa kecil, figur ibunya kuat, mother complex, sehingga ada ketergantungan, ada adiksi, butuh perlindungan orang yang lebih tua," imbuhnya.

Gerontofilia tak hanya menyoal urusan asmara, tapi juga bisa terjadi di dunia kerja. Alva mencontohkan, seorang karyawan yang memiliki kecenderungan cocok bekerja sama dengan atasan yang usianya jauh lebih tua. Namun saat harus bekerja dengan rekan kerja seusia, dia kesulitan.

Dalam kasus yang dialami Norma Risma, Alva tak serta merta menyebut Rozy mengalami gerontofilia. Dia melihat perilaku Rozy tak bisa murni disebut gerontofilia.

Lagi pula, saat ini perilaku gerontofilia kerap tak disadari di tengah masyarakat. Beberapa masyarakat juga mungkin menganggap hubungan antara seseorang dengan individu lain yang usianya terpaut jauh lebih tua sebagai hal yang biasa.

Hanya saja, perilaku gerontofilia harus menjadi perhatian jika sudah dinilai mengganggu aspek kehidupan.

"Kapan perlu pertolongan? Saat [gerontofilia] mengganggu aspek kehidupan," ungkap Alva.

Masalah 'mother complex'

https://pixabay.com/en/love-child-family-mother-momma-746678/Ilustrasi. Mother complex jadi salah satu pemicu perilaku gerontofilia yang paling umum. (marcisim/Pixabay)

Mother complex jadi salah satu hal yang berkontribusi dalam memicu perilaku gerontofilia.

Tanpa sadar, terkadang cara orang tua memperlakukan anak di masa kecil hingga remaja menumbuhkan bibit mother complex pada individu tertentu. Mother complex muncul biasanya pada anak laki-laki.

"Orang tua, khususnya ibu, menganak-emaskan anak laki-laki, memanjakan, melindungi secara berlebihan, mendominasi dalam pengambilan keputusan. Ini yang sebetulnya cikal bakal ada mother complex dalam keluarga," katanya.

Figur kuat ibu pun masih melekat dalam benak anak bahkan hingga dewasa. Dampaknya, anak bisa kesulitan mengambil keputusan dan memiliki ketergantungan berlebih pada orang lain, terutama perempuan.

"Orang tua selazimnya memberikan pendidikan untuk mengembangkan jiwa anak lebih tangguh di usia dini hingga remaja. Itu paling krusial," katanya.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER