Jakarta, CNN Indonesia --
Baru-baru ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan soal cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Ada makanan dan minuman tertentu yang tidak boleh dikonsumsi saat cuaca panas ekstrem.
Dengan suhu yang meningkat hingga mencapai rekor tertinggi di seluruh Tanah Air, seluruh masyarakat dianjurkan untuk melindungi diri dari efek buruk cuaca panas yang menyengat. Caranya dengan menggunakan tabir surya serta mengonsumsi makanan dan cairan yang menghidrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ada juga makanan dan minuman tertentu yang harus dihindari saat mencoba melawan panasnya cuaca yang jarang diketahui. Melansir berbagai sumber, berikut di antaranya.
1. Es krim
Berlawanan dengan kepercayaan pada umumnya, es krim sebenarnya dapat meningkatkan subuh tubuh lebih tinggi dari makanan lainnya.
Melansir Mirror, makanan dingin seperti es loli atau es krim dapat meningkatkan suhu inti tubuh karena tubuh akan mengimbangi pendinginan cepat yang diprakarsai oleh makanan dingin. Tubuh juga akan lebih sulit mencerna makanan yang tinggi lemak dan gula sehingga suhu tubuh akan meningkat.
2. Teh dan kopi
Di cuaca panas ekstrem, tentu teh dan kopi dianggap sebagai minuman yang paling menyegarkan. Namun minuman jenis ini memiliki sifat diuretik yang kuat, yang artinya minuman ini secara alami membantu mengeluarkan air dari tubuh.
Melansir Best Life, sifat diuretik dapat sangat membantu ginjal dalam membuang kelebihan air yang pada gilirannya dapat menurunkan tekanan darah. Namun, saat suhu udara melonjak, penting bagi kita untuk menyimpan air sebanyak mungkin. Maka itu, bergantung pada diuretik seperti kopi yang terlalu banyak dapat menyebabkan dehidrasi.
3. Mangga
Mangga yang segar dan matang tampaknya menjadi ide yang bagus di cuaca panas ekstrem. Hanya saja, mangga adalah makanan lain yang dapat mengeluarkan air dari tubuh. Pasalnya, mangga mengandung kalium yang tinggi, yang merupakan diuretik alami. Makan terlalu banyak mangga saat cuaca panas dapat membuat Anda dehidrasi.
Jika Anda ingin mengonsumsi sesuatu yang manis dan alami, para ahli mengatakan bahwa stroberi dan melon bisa menjadi pengganti yang baik karena kandungan airnya yang tinggi.
4. Sayuran diuretik
Beberapa sayuran juga dianggap diuretik. Asam amino dalam asparagus, misalnya, adalah diuretik alami yang dapat mengurangi retensi air. Beberapa makanan sehat yang bersifat diuretik termasuk bawang merah, bawang putih, paprika, artichoke, dan adas, yang menciptakan efek yang sama.
Jika Anda tetap ingin mengonsumsi sayuran-sayuran ini, coba seimbangkan konsumsinya dengan konsumsi air putih untuk menjaga hidrasi tubuh.
5. Daging
Makanan berprotein tinggi seperti daging juga dapat membuat Anda merasa dehidrasi. Tubuh menggunakan lebih banyak air untuk memetabolisme nitrogen yang terjadi secara alami dalam protein, yang menyebabkan sel kehilangan kandungan air secara signifikan, sehingga Anda merasa dehidrasi.
6. Alkohol
Alkohol dan turunannya juga mengandung sifat dehidrasi yang dapat menyebabkan hilangnya air dalam tubuh manusia. Setelah menenggak banyak alkohol, Anda mungkin menyadari bahwa tubuh Anda mengeluarkan air kencing berwarna kuning yang merupakan tanda dehidrasi.
 Foto: CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani |
7. Makanan pedas
Menukil Health Shots, Anda selalu disarankan untuk menghindari makanan pedas di cuaca panas. Jika tidak, hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Makanan pedas sebagian besar mengandung capsaicin, yang berdampak buruk pada pitta dosha yang memicu panas tubuh. Pada gilirannya, capsaicin menyebabkan keringat berlebih, bisul pada kulit, dehidrasi dan penyakit. Oleh karena itu, seseorang harus menghindari mengkonsumsi makanan pedas, ketika suhu udara sedang tinggi.
8. Gorengan
Bukan rahasia lagi bahwa makanan yang digoreng tidak baik untuk kesehatan. Gorengan dan makanan cepat saji lainnya dapat membuat dehidrasi. Ditambah lagi, makanan jenis ini sangat sulit untuk dicerna pada cuaca panas.
Pada dasarnya, makanan yang digoreng atau makanan cepat saji memiliki dampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.