Kasusnya Melonjak, Ini Gejala Sifilis yang Patut Diwaspadai

CNN Indonesia
Jumat, 12 Mei 2023 22:45 WIB
Ilustrasi. Ada beberapa gejala sifilis yang patut diwaspadai. (Istockphoto/ Andresr)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sifilis mendadak jadi sorotan. Gara-garanya, angka kasusnya yang melonjak dalam lima tahun terakhir.

Tak main-main, lonjakan tersebut bahkan mencapai 70 persen. Untuk itu, Anda perlu lebih mewaspadai beberapa gejala sifilis berikut ini.

Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang cukup umum. Di Indonesia, penyakit ini dikenal dengan sebutan raja singa.

Penyebab sifilis adalah infeksi bakteri Treponema pallidum yang disebarkan melalui kontak seksual. Bakteri ini dapat tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa tahun setelah infeksi awal. Namun perlahan, bakteri akan kembali aktif.

Jika terdeteksi sedari dini, sifilis bisa diobati dan disembuhkan. Namun jika dibiarkan dan tidak terdeteksi dengan cepat, sifilis bisa berubah jadi penyakit yang mengancam nyawa karena bisa memengaruhi organ-organ penting tubuh lainnya seperti jantung.

Gejala sifilis

Gejala sifilis akan saling berbeda dalam setiap tahapnya. Sifilis sendiri dibagi ke dalam empat tahap, yakni tahap primer, sekunder, laten, dan tersier. Sifilis bisa sangat menular pada dua tahap pertama.

Sementara pada sifilis laten, penyakit tetap aktif tapi sering kali tak menimbulkan gejala. Sedangkan pada tahap tersier, sifilis bisa menimbulkan komplikasi.

Berikut beberapa ciri-ciri sifilis berdasarkan tahapannya, melansir Healthline.

1. Sifilis primer

Ilustrasi. Ada beberapa gejala sifilis yang patut diwaspadai. (Istockphoto/ Hailshadow)

Tahap ini terjadi kira-kira 3-4 minggu setelah seseorang terpapar bakteri penyebab sifilis.

Fase ini biasanya dimulai dengan luka yang sangat kecil dan tidak menimbulkan rasa sakit. Sayang, kehadirannya seringkali tak disadari.

Luka ini bisa muncul di lokasi mana pun, di tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh. Misalnya saja di dalam mulut, alat kelamin, atau anus.

Luka tersebut akan tetap ada selama 2-6 minggu. Dalam beberapa kasus, kehadiran luka juga akan disertai pembengkakan kelenjar getah bening.

2. Sifilis sekunder

Sifilis sekunder juga termasuk salah satu tahapan yang paling menular. Berikut beberapa gejalanya:

- ruam yang tidak terasa gatal, biasa ditemukan di telapak tangan dan kaki, atau bisa di mana saja,
- sakit tenggorokan,
- sakit kepala,
- pembengkakan kelenjar getah bening,
- kelelahan,
- demam,
- penurunan berat badan,
- rambut rontok,
- sakit persendian.

Gejala di atas biasanya hilang setelah seseorang menerima pengobatan.

3. Sifilis laten

Pada tahap laten, gejala primer dan sekunder biasanya akan menghilang.

Meski tak ada gejala yang muncul, namun bakteri tetap ada di dalam tubuh. Tahap ini biasanya berlangsung selama bertahun-tahun.

4. Sifilis tersier

Sebanyak 14-40 persen pasien sifilis memasuki tahap tersier. Pada tahap ini, sifilis dapat mengancam jiwa.

Berikut beberapa komplikasi yang dipicu oleh sifilis tersier:

- kebutaan,
- kehilangan pendengaran,
- kesehatan jiwa terganggu,
- hilang ingatan,
- destruksi jaringan lunak dan tulang,
- gangguan neurologis seperti stroke dan meningitis,
- penyakit jantung,
- neurosifilis atau infeksi otak dan sumsum tulang belakang.

Demikian beberapa gejala sifilis yang perlu diketahui. Semakin cepat ditangani, sifilis akan semakin mudah disembuhkan.

(asr/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK