Apa pembuat baguette terbaik adalah orang Prancis? Ternyata bukan. Seorang pria Sri Lanka justru dinobatkan jadi pembuat roti Prancis terbaik.
Roti baguette adalah roti panjang khas Prancis. Bahan-bahannya sederhana tapi prosesnya jadi seni tersendiri. Tiap tahun, ada kontes 'Grand Prix de la baguette de Tradition Française de la Ville De Paris' untuk mencari roti baguette terbaik di Paris.
Kontes edisi ke-10 pada 10 Mei 2023 lalu melahirkan pemenang yakni baguette buatan Tharshan Selvarajah, pria asal Sri Lanka. Dia memiliki toko roti Au Levain des Pyrenees di Paris timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia memang bukan orang Paris tapi Selvarajah mengaku tidak terkejut dengan kemenangannya.
"Pada 2018 kami mendapat tempat ketiga. Setelah itu kami selalu berpikir lain kali kami pasti akan menang, di posisi kedua atau pertama," kata Selvarajah seperti dilaporkan CNN.
Dia menuturkan rahasia kelezatan roti di tokonya terletak pada proses pemanggangan. Roti dipanggang satu batch setiap 20 menit agar roti selalu panas dan segar.
Pemenang kontes pun berhak mendapat kehormatan sebagai pemasok baguette selama setahun ke Istana Elysee yakni kediaman resmi Presiden Prancis. Selain itu, ada hadiah uang sebesar 4ribu euro (Sekitar Rp64 juta).
Dalam kontes, pembuat roti dinilai secara khusus dalam hal 'baguette de tradition'. Sebutan ini membedakan roti dengan roti-roti lain buatan industri.
"Ini adalah kompetisi yang sangat penting bagi mereka, ini benar-benar sebuah konsekrasi," ujar wakil walikota untuk perdagangan dan keahlian Olivia Polski.
Total ada sebanyak 176 baguette yang bersaing tahun ini. Roti dinilai dari tampilan, aroma, teknik memanggang dan rasa. Roti-roti ini rasanya sekilas sama tapi buat para juri, semua ada bedanya.
Sementara itu, meski meraih predikat baguette terbaik, harga baguette di toko Selvarajah tidak akan naik fantastis. Polski berkata roti memang memiliki kualitas tinggi tapi tetap tersedia dengan harga murah.
Pelanggan bisa mendapatkan baguette segar dengan harga 1,35 euro (sekitar Rp21 ribu) di toko milik Selvarajah. Kenapa bisa murah?
Hal ini sebagian karena kompetisi tersebut merayakan keahlian pembuat roti lokal dalam menghadapi persaingan industri. Polski berkata tak ada satu pun lingkungan di Paris tanpa roti segar. Namun "industri baking hampir menghilang di Paris," imbuhnya.
(els/chs)