Obesitas merupakan faktor risiko yang signifikan untuk hipertensi. Mempertahankan berat badan yang sehat melalui olahraga teratur dan diet seimbang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Melansir HealthShots, stres dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah temporer, dan stres kronis dapat menyebabkan hipertensi dari waktu ke waktu.
Coba lakukan teknik relaksasi seperti latihan pernapasan dalam, meditasi, atau yoga. Olahraga teratur, tidur berkualitas selama 7-9 jam, dan terus terhubung dengan orang lain juga dapat membantu mengelola tingkat stres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hindari atau kurangi pemicu stres jika memungkinkan. Lakukan kegiatan perawatan diri seperti membaca, mendengarkan musik, atau menghabiskan waktu di alam.
Membatasi asupan minuman beralkohol kurang dari satu gelas sehari untuk wanita dan dua gelas sehari untuk pria dapat membantu menurunkan tekanan darah. Minuman beralkohol juga bisa menurunkan efektivitas obat penurun tekanan darah.
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Berhenti merokok dapat membantu menurunkan tekanan darah. Hal ini juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan serta dapat memperpanjang usia hidup.
Tidur yang cukup juga merupakan salah satu kebiasaan yang membantu mencegah hipertensi. Orang dewasa direkomendasikan untuk mendapatkan waktu tidur 7-9 jam untuk mencegah tekanan darah tinggi.
Tidur yang cukup juga dapat membantu mengatur tekanan darah yang berfluktuasi.
Penting untuk melakukan deteksi dini dengan rutin mengukur tekanan darah sebagai penanganan awal hipertensi. Setiap orang dewasa disarankan untuk mengecek tekanan darah secara berkala.
Tak perlu ke fasilitas kesehatan, pengukuran tekanan darah juga bisa dilakukan di rumah. Tekanan darah yang termonitor dan terkontrol dengan baik akan menjauhkan Anda dari risiko penyakit jantung dan stroke.
(del/asr)