Misteri Patung Ganesha Hilang di Gunung Bromo, Kegiatan Wisata Normal

CNN Indonesia
Jumat, 19 Mei 2023 13:15 WIB
Kawah Gunung Bromo, Jawa Timur. (Antara Foto/Budi Candra Setya)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gunung Bromo dihebohkan dengan hilangnya Patung Ganesha di bibir kawah Bromo secara misterius. Hingga saat ini, belum diketahui keberadaan patung yang dibuat pada sekitar tahun 2012 tersebut.

Patung Ganesha sendiri dibuat sebagai tempat sesaji di Dusun Cemoro, Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Warga setempat tentu geger dengan hilangnya patung ini.

Hilangnya Patung Ganesha di bibir kawah Bromo baru disadari warga Tengger pada Rabu (17/5), setelah terlihat tidak ada di tempatnya. Patung yang hilang itu berukuran kurang lebih 50 x 50 centimeter.

Kendati patung itu adalah benda yang disakralkan warga Hindu Suku Tengger, umat Hindu setempat tetap beraktivitas seperti biasa dan tidak terprovokasi kejadian hilangnya Patung Ganesha.

Wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo juga masih normal setelah kejadian hilangnya Patung Ganesha di bibir kawah gunung tersebut.

Tokoh masyarakat Tengger, Gondo Handono, menyayangkan apabila ternyata Patung Ganesha itu hilang karena dicuri. Dia berharap semua warga menghormati kerukunan umat beragama yang ada di Indonesia.

"Isu seperti ini bisa menjadi polemik. Kami berharap semua umat beragama saling hormat-menghormati antarsesama, kalau patung Ganesha itu hilang karena unsur ketidaksengajaan kami maklumi. Misalnya ada yang menyenggol lalu jatuh ke kawah. Patung itu untuk menambah sarana prasarana pemujaan saat warga Hindu Tengger memberi sesaji ke leluhurnya yang tinggal di dalam Gunung Bromo, jadi kami," ujar Gondo, seperti dilansir Detik, Jumat (19/5).

Saat ini, tokoh adat Tengger, bersama pihak kepolisian, dan pengelola wisata Gunung Bromo yaitu TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) masih melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan Patung Ganesha.

Kepala Resort Lautan Pasir Gunung Bromo, Ariyanto, menyatakan, pihaknya mengimbau masyarakat, khususnya wisatawan di mana pun berada untuk menjunjung tinggi norma dan adat budaya yang ada.

"Patung atau arca yang ada di sini tempat ibadahnya umat Hindu Tengger, jadi wajib menghormati tempat atau benda yang disakralkan oleh warga Tengger," jelas Ariyanto.

(wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK