Ginjal membantu tubuh membuang racun dan mengatur banyak fungsi tubuh yang kompleks. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada arteri di sekitar ginjal.
Hal ini dapat mengurangi kemampuan ginjal untuk melakukan tugasnya sehingga dapat menyebabkan gagal ginjal.
Mata penuh dengan pembuluh darah kecil yang mudah tegang atau rusak akibat tekanan darah tinggi. Hal ini juga dapat menyebabkan pembengkakan pada saraf optik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurunkan tekanan darah terkadang dapat mengatasi masalah penglihatan ini. Namun, tekanan darah tinggi yang tidak diobati dapat menyebabkan kehilangan atau gangguan penglihatan permanen.
Bahaya darah tinggi lainnya adalah bisa menimbulkan risiko disfungsi seksual. Pasalnya, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan libido rendah pada wanita dan disfungsi ereksi pada pria.
Sindrom ini merupakan sekelompok gangguan metabolisme tubuh. Mengutip laman Mayo Clinic, sindrom ini melibatkan pemecahan gula yang tidak teratur, yang juga disebut glukosa.
Sindrom ini meliputi peningkatan ukuran pinggang, trigliserida tinggi, penurunan kolesterol baik, tekanan darah tinggi, dan kadar gula darah yang tinggi. Kondisi ini membuat penderitanya lebih mungkin terkena diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi rupanya juga bisa memicu perubahan pada memori atau pemahaman seseorang. Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat memengaruhi kemampuan berpikir, mengingat, dan belajar.
Arteri yang menyempit atau tersumbat dapat membatasi aliran darah ke otak. Hal ini dapat menyebabkan jenis demensia tertentu yang disebut demensia vaskular. Stroke yang mengganggu aliran darah ke otak juga dapat menyebabkan demensia vaskular.
PAP bisa terjadi ketika arteri di kaki, lengan, perut, atau kepala menyempit dan menyebabkan rasa sakit, kram, dan kelelahan.
Jika Anda menderita PAP, Anda juga berisiko tinggi terkena serangan jantung dan stroke yang juga termasuk bahaya darah tinggi.
(del/asr)