Viral Disebut Gara-gara Polusi Udara, Apa Itu Bronkopneumonia?

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2023 07:00 WIB
Ilustrasi. Curhatan seorang ibu viral di media sosial mengaitkan bronkopneumonia yang dialami anaknya dengan polusi udara. (iStockphoto/Morsa Images)
Jakarta, CNN Indonesia --

Curhatan seorang ibu viral tentang anaknya yang terkena bronkopneumonia viral di media sosial. Ia menyebut sang anak sebagai 'korban' polusi udara. Apa itu bronkopneumonia?

Lewat unggahan itu, sang ibu curhat anaknya mengalami gejala demam tinggi, batuk, dan pilek. Namun, antibiotik tak mampu memulihkan kondisinya. Terpaksa, sang anak pun harus dirawat di rumah sakit selama 10 hari.

Ahli pulmonologi Erlang Samoedro menjelaskan, bronkopneumonia merupakan infeksi saluran napas akut. Namun, polusi udara bukan satu-satunya pemicu penyakit.

"Salah satu yang meningkatkan risiko kejadian bronkopneumonia adalah polusi udara. Akan tetapi, banyak faktor lain yang juga berperan seperti gizi, imunisasi, komorbid, dan lain-lain," kata Erlang pada CNNIndonesia.com via pesan teks, Kamis (15/6).

Bronkopneumonia termasuk jenis pneumonia yang terjadi pada bronkus dan alveolus. Bronkus adalah saluran udara antara trakea dan alveolus. Sementara alveolus adalah kantong udara tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jenis pneumonia ini paling umum terjadi pada anak-anak. Bronkopneumonia bisa memicu gejala ringan hingga berat dan berisiko fatal.

Bronkopneumonia jadi salah satu penyebab kematian terbanyak akibat infeksi pada anak di bawah 5 tahun.

Penyebab bronkopneumonia

Penyebab bronkopneumonia umumnya infeksi bakteri seperti Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, dan Proteus species.

Selain infeksi bakteri, penyakit ini juga bisa disebabkan infeksi virus termasuk SARS-CoV-2 atau virus penyebab Covid-19 dan infeksi jamur seperti Aspergillus fumigatus.

Sementara itu, ada beberapa faktor risiko bronkopneumonia selain polusi udara. Berikut di antaranya.

1. Usia

Ilustrasi. Polusi udara tak menjadi satu-satunya pemicu bronkopneumonia. (iStock/Kong Ding Chek)

Risiko bronkopneumonia tinggi pada orang berusia 65 tahun ke atas dan anak-anak usia 2 tahun ke bawah.

2. Lingkungan

Paparan lingkungan yang tinggi risiko paparan bakteri dan virus meningkatkan risiko bronkopneumonia seperti orang yang bekerja di rumah sakit atau panti wreda.

3. Gaya hidup

Gaya hidup tidak sehat akan meningkatkan risiko penyakit seperti kebiasaan merokok atau konsumsi minuman beralkohol berlebihan.

4. Kondisi medis tertentu

Kondisi medis tertentu bisa memicu bronkopneumonia, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), HIV/AIDS, daya tahan tubuh lemah akibat obat imunosupresan, penyakit kronis (jantung, diabetes), penyakit autoimun, kanker, batuk kronis, kesulitan menelan atau penggunaan ventilator.

Gejala bronkopneumonia

Pada anak-anak, gejala bronkopneumonia bisa berupa:

- rewel,
- demam,
- hidung tersumbat,
- sulit tidur,
- tidak nafsu makan atau minum,
- nadi teraba cepat,
- bibir membiru,
- dada tampak cekung ke dalam saat bernapas,
- napas berbunyi (mengi).

Sementara pada orang dewasa, gejala bronkopneumonia antara lain:

- demam,
- batuk berdahak,
- sesak napas,
- nyeri dada,
- mudah berkeringat,
- tubuh menggigil,
- sakit kepala,
- nyeri otot,
- kelelahan,
- linglung, terutama pada lansia.

Jika ada kondisi medis tertentu dan daya tahan tubuh lemah, gejalanya bisa lebih parah.



(els/asr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK