Bagi Ahmad Faiz (33) tak ada yang lebih indah selain tawa bahagia Nida, putri keduanya saat bermain dengan teman-teman sebayanya. Hal yang memang cukup langka karena kondisi kesehatan Nida (4) yang kerap naik turun.
Sejak usia 1 tahun, Nida tidak tumbuh dengan baik. Kulitnya pucat, perutnya buncit, persis seperti anak yang terkena gizi buruk. Nida juga sering sakit-sakitan. Setiap kali dibawa ke dokter, diagnosanya sama. Kalau tidak anemia, ya gizi buruk.
"Sekitar 2019 sering sakit, dibawa ke dokter dibilang gizi buruk, dipenuhi gizinya, tapi tidak ada perbaikan sama sekali," kata pria yang kerap disapa Faiz itu, saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Selasa (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai sekitar awal 2020, HB darah Nida turun drastis. Demam tinggi dan nyaris pingsan. Nida membuat Faiz dan istrinya panik dan buru-buru merujuk Nida ke rumah sakit.
Dokter pun menyarankan Nida ditransfusi darah. Golongan darahnya A dan saat itu stok darah di rumah sakit masih aman.
Lihat Juga : |
"Nah habis transfusi dia sehat, sehat banget. Kita langsung mikir oh iya ini anak punya anemia kayaknya, yaudah kita kasih makan yang baik untuk penumbuh darah, kita jaga kesehatannya setelah transfusi itu," kata Faiz.
Sayangnya, 'normalnya' Nida ini hanya bertahan tiga bulan pascatransfusi. Setelah itu, kesehatannya kembali menurun. Kulitnya kembali pucat, lemas, dia juga mudah sekali sakit. Tubuhnya sangat rentan.
Faiz kebingungan. Padahal segala upaya agar darah anaknya tidak kurang selalu dilakukan.
Faiz pun mulai kalang kabut, apalagi saat itu pandemi Covid-19 sudah masuk ke Indonesia. Tapi, Faiz tetap membawa putri keduanya itu ke rumah sakit.
Singkat cerita, dokter yang menangani Nida mulai curiga. Tidak mungkin hanya dalam waktu tiga bulan anemianya kambuh, bahkan kondisinya lebih parah.
Dokter pun mulai curiga, Nida mengidap Thalasemia. Faiz yang saat itu belum paham penyakit apa, bahkan baru mendengar namanya hanya bisa mengangguk, mengikuti saran dokter agar Nida dirujuk ke RSCM dan melakukan uji Thalasemia.
"Saya gak tahu itu penyakit apa, pikirnya oh biasa kali ya kaya anemia. Karena kita tahunya penyakit darah ya kalau gak anemia, leukemia," kata Faiz.