Bikin Robbie Williams Ngos-ngosan saat Konser, Separah Apa Long Covid?

CNN Indonesia
Selasa, 20 Jun 2023 21:00 WIB
Musisi Robbie Williams mengaku mengalami long Covid setelah secara mendadak berhenti menyanyi di tengah penampilannya.
Musisi Robbie Williams mengaku mengalami long Covid setelah secara mendadak berhenti menyanyi di tengah penampilannya.(AFP/JENS MEYER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Musisi Robbie Williams terpaksa berhenti menyanyi di tengah penampilannya dalam festival musik di Belanda. Gara-garanya, long Covid yang dialami pelantun "Feel" tersebut.

Di tengah aksinya, penyanyi asal Inggris itu terengah-engah. Ia mengaku kelelahan karena long Covid. Padahal, ia baru membawakan lagu ketiganya pada malam itu.

"Stop, stop. Saya kacau. Ini adalah long Covid, saya memiliki long Covid. Ini bukan karena usia," ujar Willians, mengutip News.com.au.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Robbie Williams diketahui dua kali terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. Ia pertama kali terinfeksi pada April 2020, dan mengalami reinfeksi pada Januari 2021.

Long Covid memang bisa menyerang siapa saja yang sebelumnya pernah terinfeksi SARS-CoV-2. Hingga saat ini, penelitian tentang long Covid terus berlangsung.

Pada dasarnya, long Covid sendiri didefinisikan sebagai gejala Covid-19 yang menetap meski seseorang telah dinyatakan sembuh dan terbebas dari virus.

Separah apa gejala long Covid?

Sejumlah studi telah mencari tahu berapa lama long Covid akan bertahan. Namun, deretan studi itu memberikan jawaban yang saling berbeda.

Sebuah studi pada tahun 2022 yang diterbitkan dalam Journal of Infection menemukan, beberapa gejala long Covid bisa bertahan sampai sembilan bulan.

Mengutip Times of India, ada dua gejala klasik yang teramati. Gejala tersebut di antaranya kelelahan dan napas yang terasa tidak lega serta munculnya tekanan psikologis.

Selain rasa lelah, batuk juga menjadi tanda paling umum dari long Covid. Banyak penyintas Covid-19 yang masih terus mengalami batuk meski telah dinyatakan sembuh.

Salah satu tandanya adalah ketika batuk bertahan dua minggu setelah dinyatakan sembuh.

"Kalau menurut konsensus, [gejala] menetap lebih dari dua minggu setelah seseorang sembuh [dari Covid-19]. Dia sembuh lalu batuk terus, atau bisa sesak, nyeri dada, sampai dua minggu lebih," ujar dokter spesialis paru Agus Dwi Susanto, dalam sebuah wawancara dengan CNNIndonesia.com.

Anosmia or smell blindness, loss of the ability to smell, one of the possible symptoms of covid-19, infectious disease caused by corona virus. Woman Trying to Sense Smell of a LemonIlustrasi. Anosmia, salah satu gejala long Covid. (iStockphoto/microgen)

Selain itu, ada juga gejala long Covid lainnya berupa anosmia yang bertahan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam British Medical Journal menemukan, anosmia jadi salah satu gejala long Covid.

Namun, long Covid tak bisa dianggap sepele. Sejumlah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Health Forum menemukan, risiko kematian juga mengintai orang dengan long Covid. Risiko kematian bahkan meningkat hingga dua kali lipat.

Studi tersebut meneliti data klaim asuransi sekitar 13 ribu orang dewasa dengan long Covid dan 26 ribu yang tidak mengalami long Covid selama masa tindak lanjut 12 bulan.

Dengan mempertimbangkan faktor lain sebelum terinfeksi, kelompok long Covid mengalami peningkatan risiko kematian. Sebanyak 2,8 persen orang dengan long Covid dilaporkan meninggal dunia dibandingkan dengan 1,2 persen yang tidak long Covid.

Mereka yang mengalami long Covid juga kemungkinan dua kali lebih besar mengalami masalah kardiovaskular dan masalah paru-paru tingkat lanjut. Keduanya dapat meningkatkan risiko kematian.

Meski berbagai studi telah dilakukan, para ahli belum dapat memastikan kondisi long Covid yang sebenarnya.



(asr/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER