Mengintip Isi Toko Barang-Barang dari Bagasi Bandara yang Ketinggalan
Mantel bulu, mainan ular derik, seks toy, hingga tas super mewah jadi barang-barang yang kerap tertinggal di pesawat atau bandara. Sebagian mungkin dicari pemiliknya, tapi banyak juga yang dilupakan begitu saja.
Barang-barang yang hilang atau tertinggal ini bisa teronggok begitu saja tanpa dijemput pemiliknya. Lama-lama, barang-barang ini menggunung di bandara atau berakhir jadi sampah.
Tapi, di Scottsboro, Alabama, Amerika Serikat (AS) koper-koper berisi barang yang hilang atau dilupakan ini akan dijual kembali dengan harga yang cukup murah. Toko kelontong super besar bernama Unclaimed Baggage Center atau Pusat Bagasi yang Tidak Diklaim, sesuai namanya menjual semua barang yang tak pernah diklaim pemiliknya.
Melansir Mirror, tahun lalu perjalanan ke berbagai negara di dunia mengalami peningkatan yang pesat. Tak heran, sebab orang-orang mungkin 'balas dendam' setelah sejak 2020 harus terkunci di rumah gara-gara pandemi Covid-19.
Makanya, setelah pandemi mulai mereda, banyak orang memutuskan untuk bepergian. Entah itu sekadar melancong di dalam negeri, atau bepergian ke luar negeri.
Gara-gara banyak orang yang bepergian, staf di bandara pasti kewalahan. Akibatnya, banyak juga barang atau koper yang hilang dan dilupakan pemiliknya begitu saja.
Banyak barang yang hilang ini dibuktikan dengan laporan dari Inggris. Negara itu, mengalami jumlah tas yang hilang sebagai angka tertinggi dalam 10 tahun, yakni sebanyak 26 juta tas yang hilang.
Tentunya, bukan cuma Inggris, di negara lain pun terjadi hal yang sama. Termasuk di Amerika.
Toko dari Bagasi yang Tidak Diklaim
Menariknya, di Amerika, jika ada tas yang hilang dan tidak diklaim pemiliknya selama tiga bulan, tas berikut barangnya akan langsung dikirim keUnclaimed Baggage Center. Toko berukuran super besar yang akan menjual kembali koper yang dilupakan bersama seluruh isinya.
Tapi, bukan berarti toko ini menjual semua barang yang dilupakan. Ada beberapa kategori barang yang 'anti' dijual di sini.
Manajer humas toko itu, Sonni Hood menyebut toko tak akan menjual barang yang berhubungan langsung dengan manusia atau memiliki kenangan tertentu.
"Kami tidak menjual apapun yang memiliki kontak kulit ke kulit," kata Hood.
Barang yang akan dilewatkan oleh toko ini misalnya, seks toy, buku harian, make-up bekas, abu manusia, hingga senjata.
"Kami memastikan tak ada barang yang berbahaya dijual atau barang yang membuat malu pemilik sebelumnya," kata dia.
Lagi pula toko ini berbeda dengan toko lost and found lainnya. Toko lain mungkin menjual barang-barang yang ingin dibuang atau dilupakan, toko ini justru menjual barang yang diinginkan tapi 'terpaksa' harus dilupakan.
"Toko barang bekas biasanya penuh dengan barang yang ingin dibuang orang, tetapi ini adalah barang-barang yang sangat disukai orang sehingga mereka ingin membawanya saat liburan," kata dia.
Pengunjung biasanya datang dengan harapan mendapat barang mewah berkualitas dengan harga miring. Misalnya, mantel desainer, Iphone seri terbaru, atau tongkat golf dengan harga yang benar-benar jauh dari harga aslinya alias sangat murah.
Jika beruntung di toko ini Anda bisa menemukan pakaian desainer dengan harga sangat murah. Misalnya, mantel Burberry yang hanya dihargai $70 atau sekitar Rp 1,1 juta. Selain mantel Burberry, barang-barang lain yang tak kalah mahal dan menarik juga ada di sini.
(chs/chs)