PARIS COUTURE WEEK

Koleksi Couture Transendental di Schiaparelli Karya Daniel Roseberry

Fandi Stuerz | CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2023 16:45 WIB
Daniel Roseberry menjadikan dualisme sebagai ide koleksi Schiaparelli haute couture musim dingin 2023/2024. (Schiaparelli)
Paris, CNN Indonesia --

Setiap desainer bisa terinspirasi dari berbagai hal, mulai dari alam hingga karya seni.

Pemahaman tentang sebuah hal seperti pohon, atau rumah, atau bahkan lukisan dan patung menjadi sebuah hal yang memiliki dualisme: apakah 'hal' itu benar-benar nyata, ataukah hanyalah persepsi kita mengenai hal tersebut?

Daniel Roseberry menjadikan dualisme itu sebagai ide koleksi Schiaparelli haute couture musim dingin 2023/2024. Menyitir Ralph Waldo Emerson di salah satu karya terbesarnya, Nature, Daniel menggali ide-ide untuk koleksi ini bukan hanya dari sisi eksternal dari sebuah hal. Ia mengeksplorasi berbagai  elemen-elemen intrinsik yang menarik untuk dikulik.

Ia menerjemahkan berbagai karya seniman besar ke dalam 30 tampilan. Relasi seni dan seniman menjadi bagian tak terpisahkan.

"Maison Schiaparelli selalu terjalin erat dengan seni," ungkap Daniel Roseberry kepada CNN Indonesia.com.

Lucien Freud dibangkitkan dengan sebuah gaun ketat yang dipilin dari berbagai warna menyerupai sapuan kuas di atas kanvas. Pematung Jack Whitten dan Giacometti diwujudkan melalui karya patchwork kaca dan perhiasan-perhiasan yang monumental berbahan kayu dan rhinestone.

Daniel Roseberry bahkan menggunakan bunga hidrangea asli dan melapisinya dengan metal, yang terinspirasi dari Claude Lalanne. Dan tentu saja, Salvador Dali, seniman yang memiliki hubungan sangat dekat, baik secara personal maupun artistik, dengan sang pendiri Elsa Schiaparelli.

Tampilan-tampilan besar dibuat secara kontras dengan koleksi musim panas lalu.

Dimulai dari mantel panjang berlengan lebar berbahan wol berwarna krem yang dihiasi dengan sulaman trompe-l'oeil bermotif tangan dengan manik-manik mikro hitam yang kontras, mantel bervolume ekstrim berbahan mohair fringes berwarna gading yang dihiasi kalung manik-manik kayu berukuran besar berbentuk replika tangan Pascal dan Pascaline (yang sejatinya merupakan patung kayu manekin favorit Elsa).

Gaun berwujud pohon palem berwarna hitam yang dibuat dari ribuat tumpukan bulu kambing yang ditopang oleh kerangka besi. Ada pula sebuah mantel oversize yang dibangun dari tak kurang dari 12.000 potongan kulit yang dicat tangan dengan efek kaca, yang dihiasi dengan manik-manik raksasa dan bros motif burung dara berbahan emas murni.

"Saya ingin membuat wardrobe yang impossible- bukan karena tidak dapat dipakai, tetapi karena sangat luar biasa, (yang menjadi) interpretasi surealis tentang pakaian yang penting", lanjutnya.

Terlihat seperti sebuah transgresi, koleksi ini memuat banyak ide yang terasa tumpang tindih, sarat referensi, dan tentu saja multi-tafsir. Namun inilah dunia couture. Tidak ada yang berlebihan atau bahkan 'ekstrim', karena persepsi dan penilaian akan keindahan bisa saja berbeda. Entah itu eksplorasi dan pengembangan karya seni manusia atau alam raya, hasilnya bisa saja serupa - beauty in the eyes of the beholder.

Dan ketika dunia digital membuka kemungkinan bagi semuanya untuk mengekspresikan diri serta menjadi terkenal, hal apakah yang bisa menjadi luar biasa ketika semuanya mungkin? Bagi Daniel Roseberry, Maison Schiaparelli menjadi jawabannya.

"Bagi rumah mode kami, hal itu terletak pada kekuatan desain, kehebatan para seniman kami, dan kekuatan tangan-tangan manusia", jelasnya.

(chs)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK