Viral Wisatawan Kena Pungli di Pantai Carita, Modusnya 'Jembatan'
Video pengunjung di objek wisata Pantai Carita, Pandeglang, Banten, yang menjadi korban pungutan liar (pungli) karena dijebak, viral di media sosial.
Dalam video tersebut tampak seorang laki-laki memakai celana hitam dan jaket putih mendekati dua pengunjung yang melewati jembatan bambu, yang berada di wilayah pantai.
Laki-laki itu tampak berbicara dengan dua pengunjung wanita yang telah melewati jembatan bambu tersebut. Adalah Oki Setiawan, pengunjung Pantai Carita asal Depok, yang merekam pungli itu.
Oki mengaku dimintai uang oleh pria yang mengklaim sebagai pemilik jembatan bambu tersebut. Jembatan bambu itu panjangnya sekitar lima meter yang dibangun di atas celah tanah. Oki jadi korban pungli pada Minggu (2/7).
"Kita mandi di pantai, selesai main di pantai saya bilas, saya ke kamar bilas itu melewati jembatan itu, jembatan ada dua, istri saya sebelah kanan, saya lewat sebelah kiri, tiba-tiba oknum yang ada di video itu nyamperin istri saya ke jembatan sebelah kanan," beber Oki ketika dikonfirmasi, seperti dilansir Detik.
Menurut Oki, dia dan istri masing-masing dimintai uang sebesar Rp5 ribu setelah melewati jembatan bambu tersebut. Dia juga bercerita bagaimana penjaga jembatan itu mengejar para pengunjung lain yang telah melewati jembatan bambu itu untuk meminta uang.
Alasan para penjaga jembatan tersebut saat meminta uang kepada pengunjung adalah jembatan bambu itu dibuat oleh dana pribadi.
"Per orang Rp 5.000 dia minta untuk sekali nyeberang, setiap kali ada yang nyeberang selalu dikejar sama dia," ujar Oki.
Oki menyebut, ada tiga orang yang menjadi penjaga jembatan bambu itu dan bertugas meminta uang kepada pengunjung yang melintas. Dia mengaku risih karena para pria itu meminta uang dengan memaksa.
"Saya menilai ini lebih terkesan pemaksaan dan pemalakan, modusnya lewat jembatan tapi dipaksa ngeluarin uang," ucapnya.
Saat ini, Polsek Carita tengah memburu para pelaku pungli di Pantai Carita dengan modus jembatan tersebut. Kapolsek Carita, Iptu Toerif, mengaku sudah ke lokasi untuk mendalami kasus dan mencari identitas pelaku.
"Lagi dalam penyelidikan karena itu pengenalan wajahnya lagi didalami, kami gali informasi di lokasi barang kali mengetahui alamat serta identitas dari pelaku, lagi didalami oleh anggota," jelas Toerif.
(wiw)