HARI ZOONOSIS SEDUNIA

Ramai Rabies dan Antraks, Penyakit Zoonosis Ini Juga Ada di Indonesia

CNN Indonesia
Kamis, 06 Jul 2023 07:45 WIB
6 Juli merupakan Hari Zoonosis Sedunia. Selain rabies dan antraks yang kasusnya tengah meningkat, 7 penyakit zoonosis ini juga ada di Indonesia.
Ilustrasi. Ramai antraks dan rabies, berikut ini 7 penyakit zoonosis yang ditemukan ada di Indonesia. (ANTARA FOTO/David Muharmansyah)

5. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan penyakit yang kerap diwaspadai saat musim penghujan tiba, khususnya saat terjadi banjir. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi.

Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi. Pada 2012, dilaporkan 828 kasus Leptospirosis di Indonesia dan 78 di antaranya meninggal dunia.

6. Toxoplasmosis

Ilustrasi KucingIlustrasi. Toxoplasmosis adalah salah satu penyakit zoonosis yang ada di Indonesia. (Didgeman/Pixabay)

Penyakit ini muncul karena parasit protozoa bersel tunggal bernama Toxoplasma gondii. Penyakit ini bisa ditularkan oleh kucing, kambing, babi, dan unggas melalui kontak fisik serta makanan yang terkontaminasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toksoplasmosis bisa menyebabkan komplikasi, misalnya radang otak.

7. Penyakit Pes (plague)

Pes merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis. Jika tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.

Bakteri ini disebarkan melalui kutu yang biasa hinggap di hewan-hewan pengerat seperti tikus.

Sejarah Hari Zoonosis Sedunia

Dokter hewan bersiap untuk menyuntikkan vaksin rabies kepada seekor hewan peliharaan di UPTD Klinik Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/62023). Layanan Klinik Hewan DKPP menyediakan 10 dosis vaksin rabies bagi kucing dan anjing atau dua kali lebih banyak dibandingkan bulan lalu yang hanya menyediakan lima dosis vaksin, setelah mengalami peningkatan permintaan vaksin rabies karena kekhawatiran masyarakat akan penyakit rabies yang menyebabkan seorang anak meninggal dunia di Bali. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.Ilustrasi. Berikut ini sejarah Hari Zoonosis Sedunia. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)

Mengutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Hari Zoonosis Sedunia diperingati untuk memberikan penghargaan kepada ilmuwan Louis Pasteur. Louis sukses melakukan vaksinasi pertama penyakit rabies di Prancis pada anak yang digigit oleh anjing terinfeksi virus rabies di tanggal 6 Juli 1885.

Kegiatan memperingati Hari Zoonosis Sedunia ini didukung juga oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan dan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kolaborasi dan sinergi lintas sektor sangat diperlukan untuk menghadapi ancaman zoonosis, salah satunya dengan pendekatan kolaborasi 'One Health'. One health dilakukan oleh berbagai sektor di antaranya sektor kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan satwa liar.

'One Health 'adalah pendekatan di mana berbagai sektor berkomunikasi dan bekerja sama untuk mencapai hasil kesehatan masyarakat yang lebih baik. Pendekatan 'One Health' sangat relevan termasuk pengendalian zoonosis (penyakit yang dapat menyebar antara hewan dan manusia, seperti flu burung, rabies dan Rift Valley Fever).



(del/pua)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER