Di bandara internasional besar, di mana berjalan di lantai concourse antar terminal sering terasa seperti menyelesaikan maraton, fasilitas travelator atau eskalator yang bergerak datar cukup membantu para pelancong.
Menaiki travelator jelas meringankan pelancong agar tidak menempuh jarak yang jauh antar terminal dengan berjalan kaki. Langkah menjadi lebih cepat saat berada di atas travelator.
Tapi, terkadang travelator memiliki efek sebaliknya, di mana pelancong bisa terjebak di belakang pelancong lain yang memilih untuk berdiri santai di ban berjalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boleh jadi pelancong tipe seperti itu tidak ingin terlalu lelah sehingga memilih berdiri di atas travelator daripada berjalan kaki. Alasan lainnya, mungkin pelancong ini harus menyeret barang bawaan mereka yang berat sehingga berjalan kaki di atas travelator terasa lebih melelahkan.
Fasilitas moving walkways pertama kali muncul di terminal bandara pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Yang pertama dipasang di Bandara Dallas Love Field pada tahun 1958 dipasang untuk membantu para pelancong yang lelah dan mereka yang memiliki koneksi penerbangan pendek.
Untuk bandara, fasilitas ini bisa menjadi cara yang efektif untuk mencegah kemacetan saat berjalan kaki di jalur yang sibuk, yang pada dasarnya menciptakan jalur lambat dan cepat.
![]() |
Tapi, apa tujuan travelator bagi para pelancong? Untuk memungkinkan pelancong bergerak lebih cepat di sekitar bandara? Untuk menghemat energi daripada meningkatkan kecepatan berjalan? Atau dijadikan sebagai panggung pertunjukan tari dadakan?
Lalu, sesungguhnya bagaimana cara yang benar menggunakan fasilitas travelator di bandara?
Anehnya, ternyata menggunakan travelator tidak benar-benar menghemat banyak waktu kamu sama sekali. Travelator bandara biasanya diprogram bergerak lebih lambat dari kecepatan berjalan alami.
Travelator bergerak dengan kecepatan sekitar setengah kecepatan (2,25kmh) dari kecepatan berjalan alami manusia yang mencapai 4,8kmh.
Studi Universitas Negeri Ohio tahun 1996 berdasarkan data pejalan kaki di Bandara Internasional San Francisco dan Cleveland Hopkins menemukan bahwa orang berjalan sekitar 1,6 mph (2,5 kmj) di travelator bandara, dibandingkan dengan sekitar 2 mph (3,2 kmj) di jalur biasa. Rata-rata, pejalan di travelator tiba di gerbang mereka hanya 14 detik lebih awal.
Studi lain dari Universitas Princeton menggunakan dua model matematika juga menunjukkan bahwa orang cenderung memperlambat perjalanan untuk mengurangi konsumsi energi.
Tidak ada aturan resmi untuk penggunaan travelator bandara, apakah lebih baik sambil berjalan atau berdiri saja. Tetapi ada beberapa etiket universal yang berlaku.
Mereka yang memilih berdiri di travelator harus berdiri di sebelah kanan, dan mereka yang memilih berjalan harus di sebelah kiri. Untuk menjaga jalur tetap bersih, jangan pernah berdiri dua sejajar dan jauhkan barang bawaan dari jalur pejalan kaki.
Travelator dapat menjadi penyelamat bagi wisatawan dengan mobilitas terbatas, jadi sebaiknya jangan menjadi halangan dan sediakan ruang untuk pelancong lain melintas.
(wiw)