Selain Westin, konsep Good Travel with Marriott Bonvoy juga diaplikasikan oleh W hotel melalui berbagai program yang berbeda. Mengusung konsep sustainability, hotel ini mulai membangun kebun hidroponik di area belakang hotel.
Berbagai sayuran ditanam di kebun ini dari selada, rockets, mint, dan lainnya. Semua sayuran ini dipetik dan baki digunakan sebagai bahan masakan di restoran.
Selain itu, mereka juga menggandeng Scholars of Sustenance (SOS) untuk berbagi makanan kepada orang yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak yang menyangka kami adalah organisasi yang memberikan makanan untuk orang-orang, tapi ini salah. Kami hanya menyalurkan makanan kepada yang membutuhkan, tapi kami mengambil semuanya dari restoran dan hotel," kata Bo Holmgreen, pendiri SOS.
SOS sendiri awalnya didirikan di Thailand pada 2016 lalu, namun kala berlibur ke Bali, dia melihat banyak sisa makanan dari restoran dan hotel yang masih layak makan tapi terbuat.
"Food waste, saya tidak bisa melihat food waste, karena di masih layak makan dan bisa diberikan kepada orang yang membutuhkan."
"SOS pertama-tama adalah sebuah organisasi lingkungan yang menyelamatkan kelebihan makanan yang sangat baik dari TPA. Dengan menyelamatkan makanan dari pengecer, hotel, dan produsen, SOS adalah pakar keamanan pangan dan distribusi di hari yang sama kepada mereka yang membutuhkan. Jadi, pada dasarnya ini adalah makanan gratis yang kami dapatkan yang jika tidak akan dibuang ke TPA untuk mengeluarkan gas metana. Sebagai efek samping yang luar biasa, kami dapat menyajikan hampir 30 juta makanan bergizi di tiga negara kami: Indonesia, Filipina, dan Thailand."
![]() good travel |
Bo mengungkapkan bahwa faktanya saat ini banyak hotel dan restoran yang tidak bisa lagi menggunakan makanan yang tidak disantap untuk disajikan ulang bagi tamunya.
"Menjalankan hotel bintang 5 membutuhkan layanan yang luar biasa dan pemborosan makanan tidak dapat dihindari.Kami siap memanen makanan ini dari semua hotel di Bali dan memberikannya kepada mereka yang membutuhkan."
SOS bahkan menyediakan berbagai layanan. Tak cuma makanan siap makan seperti nasi, sayur, dan lauk, SOS juga bahkan menerima sayuran mentah atau buah-buahan yang sudah tak lagi bisa dipakai di hotel karena tak sesuai standar, misalnya terlalu masak. Setiap sore, tim akan bergerak menuju ke klien hotel atau restoran untuk mengambil bahan makanan atau makanan. Jika masih dalam bentuk sayuran, maka tim dapur akan mengolah makanan sehingga siap dibungkus dan dibagikan.
Makanan yang didistribusikan ini tak cuma diberikan kepada satu penerima saja. Ada banyak orang yang dibantu dengan diberikan makanan.
"Tiap hari ganti-ganti, dan biasanya kami hanya kasih sehari sekali karena bergantian dan banyak yang harus kami antarkan makanannya."
(chs/chs)