Mau Liburan ke Jepang? Siap-siap Tarif JR Pass Naik 50 Persen
Jika berencana liburan ke Jepang, maka siap-siap dengan tarif baru Japan Rail Pass (JR Pass). Mulai 1 Oktober 2023, tarif kereta regional ini naik hingga 50 persen.
Akses transportasi publik sangat membantu penduduk lokal maupun turis menjelajahi Jepang. Sebelum Anda mematangkan rencana ke Jepang untuk musim depan, sebaiknya bersiap dengan kenaikan harga JR Pass.
Seperti dilansir dari The Strait Times, area populer Jepang seperti Tokyo, Nagano, dan Tohoku yang masuk dalam JR East dan JR Central mengalami kenaikan harga paling tinggi.
JR East Tohoku Area Pass, misal, dari harga 20 ribu yen naik menjadi 30 ribu yen (sekitar Rp3,2 juta). Tiket menawarkan perjalanan tanpa batas menggunakan kereta JR termasuk shinkansen berkecepatan tinggi dan bus JR.
JR Tokyo Wide Pass untuk tiga hari juga naik 47 persen dari 10.180 yen menjadi 15 ribu yen (sekitar Rp1,6 juta). Kemudian Takayama-Hokuriku Area Tourist Pass dipatok dari 14.260 yen menjadi 19.800 yen (sekitar Rp2 juta). Tiket ini mencakup perjalanan kereta yang menghubungkan Nagoya dengan Takayama serta Osaka dengan Kanazawa.
Sementara itu ada tiket yang mengalami kenaikan tidak terlalu drastis. JR West, JR Kyushu dan JR Hokkaido dengan Hokkaido Rail Pass naik 20 persen dari 19 ribu yen ke 20 ribu yen (sekitar Rp2,1 juta).
Kansai Wide Area Pass untuk lima hari jelajah Himeji dan Nara akan dibanderol 12 ribu yen (sekitar Rp1,2 juta) atau naik 20 persen dari 10 ribu yen.
Pada Rabu (26/7) JR Group menyebut revisi harga dilakukan guna memperluas jalur yang dicakup tiket masuk dan perkenalan terhadap gerbang tiket otomatis. Selain itu, ini juga akan meningkatkan jumlah kursi yang dialokasikan untuk reservasi tiket.
Mereka menambahkan pemegang tiket akan menerima fasilitas misalnya diskon di toko-toko tertentu.
Sebelumnya pada April lalu, JR Group sempat bikin kecewa banyak pelancong karena mengumumkan kenaikan harga tiket.
Saat ini, satu tiket masuk dewasa yang mencakup semua jalur JR selama tujuh hari dibanderol 29.650 yen (sekitar Rp2,8 juta). Kemudian mulai 1 Oktober, harganya naik 68,6 persen menjadi 50 ribu yen (sekitar Rp5,3 juta).
Untuk tiket selama 14 hari akan menelan biaya 80 ribu yen (sekitar Rp8,5 juta) dari 47.250 yen (sekitar Rp5 juta).
(els/wiw)