Ruang laktasi jadi salah satu ruangan penting dan harus ada di setiap gedung perkantoran.
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar mengatakan, sudah seharusnya setiap perusahaan menyediakan ruang menyusui bagi karyawati, terutama untuk mereka yang baru melahirkan.
Menurut Nia, menyusui adalah kegiatan yang harus didukung dan dilindungi semua pihak, termasuk oleh perusahaan tempat ibu bekerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu dukungan penuh dari perusahaan tempat ibu bekerja, salah satu bentuk dukungannya adalah tersedia tempat untuk memerah ASI yang nyaman dan layak," kata Nia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (31/7).
Kata Nia, banyak sekali manfaat menyusui, baik untuk karyawati maupun pihak perusahaan. Salah satunya berkaitan dengan produktivitas karyawati tersebut yang bisa tetap terjaga saat ASI bisa keluar dengan lancar.
"Secara psikologis tetap tersedianya ASI dan tempat memerah ASI yang nyaman bisa mengurangi stres ibu. Efeknya pekerjaan tidak terganggu dan bisa selesai tepat waktu" kata Nia.
Tentunya, ruang menyusui ini tidak sebatas ruangan dengan pintu tertutup saja. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar ruang menyusui bisa nyaman digunakan para karyawati untuk memerah ASI mereka.
Nia pun menjelaskan beberapa syarat ruang menyusui yang layak dan seharusnya disediakan perusahaan. Ruangan-ruangan itu harus memenuhi beberapa syarat berikut.
![]() |
Ruangan tempat memerah ASI di lingkungan perusahaan harus nyaman. Nyaman di sini berarti ruangan tersebut harus tertutup, dapat dikunci, dan di dalamnya terpasang air conditioner (AC).
"Ruangan juga harus luas agar karyawati yang mau memompa ASI tidak perlu antre. Minimal [ruangan] bisa menampung tiga orang. Ruangan ini juga harus bersih, tidak bersebelahan dengan gudang atau WC umum," kata Nia.
Ruang menyusui tidak hanya ruangan kosong. Harus ada beberapa peralatan yang bisa digunakan untuk mendukung para karyawati memompa ASI mereka.
Perabotan dasar itu mulai dari meja, kursi atau sofa, dan lemari atau loker untuk menyimpan peralatan memompa ASI.
Selain itu, ruangan juga harus memiliki wastafel cuci tangan lengkap dengan tisu serta cairan antiseptik atau sabun.
Selain perabotan umum, ruang menyusui juga harus memiliki beberapa fasilitas khusus. Fasilitas itu, kata Nia, mulai dari penerangan yang memadai, colokan listrik, lemari pendingin atau kulkas, dispenser air, dan keranjang sampah tertutup.
"Sangat penting ada dispenser karena ibu yang menyusui itu perlu minum banyak. Jadi kalau ada dispenser di ruang pumping, ya, sangat baik agar ibu tidak dehidrasi setelah atau saat pumping," kata dia.