Singa Lepas yang Ditembak Mati di Korea Statusnya Terancam Punah

Seekor singa betina ditembak mati di Korea Selatan pada Senin (14/8), hanya satu jam setelah hewan itu melarikan diri dari sebuah peternakan pribadi.

Singa tersebut melarikan diri dari kandangnya Senin pagi di daerah Goryeong, di Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan, sekitar 300 kilometer (sekitar 186 mil) selatan ibu kota Seoul.

Goryeong adalah daerah pegunungan dengan lebih dari 30.000 penduduk. Kaburnya singa itu memicu operasi pencarian yang melibatkan 127 petugas polisi dan 26 personel pemadam kebakaran.

Seperti dilansir CNN, pihak berwenang mengeluarkan peringatan yang mendesak warga untuk menjauh dari gunung Bukdu di dekat daerah itu.

Menurut keterangan pejabat daerah itu, sekitar satu jam setelah pelarian dilaporkan, singa betina itu ditembak mati di hutan, sekitar empat hingga lima kilometer (sekitar 2,5 hingga 3,1 mil) dari peternakan.

Foto-foto yang dirilis oleh dinas pemadam kebakaran menunjukkan singa betina sebelum dia dibunuh, di mana hewan itu mengintip dari semak-semak dan dedaunan.

Pejabat daerah itu menyebut bahwa peternakan swasta itu tidak memiliki singa lain, selain yang kabur dari kandangnya itu.

Singa betina itu telah terdaftar di Kantor Lingkungan Regional Daegu sebagai spesies terancam punah internasional. Pejabat daerah itu menambahkan, setiap pemindahan dan kematian hewan terdaftar harus dilaporkan ke Kantor Lingkungan Regional Daegu.

Pihak Kantor Lingkungan Regional Daegu juga melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas tempat tinggal hewan-hewan yang terdaftar. Sayangnya, tidak jelas kapan pemeriksaan terakhir terhadap singa betina ini dilakukan.

Singa saat ini terdaftar dengan status satwa "rentan" di bawah Daftar Merah Spesies Terancam Punah dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), dengan populasi yang terus menurun akibat hilangnya habitat, berkurangnya spesies mangsa, perburuan, dan konflik dengan manusia.