Dari segi makanan, kafe ini tidak terlalu menawarkan menu yang beragam. Harganya pun sebenarnya agak sedikit lebih mahal untuk makanan biasa yang bisa ditemukan di setiap sudut kota dengan harga yang jauh lebih murah.
Dari segi cita rasa juga tampaknya tak ada yang terlalu istimewa. Namun, bukan berarti tidak enak.
Menu-menu yang ditawarkan di kafe ini dimulai dari jajanan atau cemilan seperti kentang goreng, dimsum, keripik kentang balado, hingga berbagai jenis roti bakar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk makanan berat, ada mi ayam, mi ayam bakso, hingga nasi goreng. Berbagai menu nasi dengan lauk lele, ayam, hingga bebek juga tersedia di sini. Ada juga beberapa menu daging kambing.
"Karena kita sistemnya tenant. Jadi warung-warung makanannya itu beda-beda. Misal yang khusus menu kambing itu 'dapurnya' beda sama yang menu mi, sistemnya tenant aja. Om Dik ada kafe, nanti yang isi tenant dari teman-temannya," jelas Dani.
Namun makanan yang biasa-biasa saja itu tertolong oleh konsep kafe yang terasa nyaman. Tempat ini menawarkan pengalaman bersantai di tengah rerimbunan pohon, laiknya oase di tengah Jakarta yang panas dan penuh polusi.
Meja dan kursi di kafe seolah disusun seenaknya. Tapi, sesuatu yang tampak berantakan itu justru terlihat rapi dan estetik.
Menarik secara visual dan nyaman saat dirasakan. Terutama, karena kafe ini juga rimbun, cocok untuk bersantai saat cuaca panas terik dan berpolusi seperti di Jakarta akhir-akhir ini.
Susunan meja dan kursi di kafe ini berundak. Ada yang letaknya di atas, jadi pengunjung bisa melihat pemandangan stasiun Jurang Mangu lebih dekat. Ada juga yang di bawah dengan posisi yang rimbun oleh pepohonan dan bunga-bungaan. Istilahnya, kafe ini hijau dan coklat.
Hijau dari pepohonan, dan coklat karena semua furniture yang digunakan benar-benar menyatu dengan alam.
Lihat Juga : |
Banyak juga pernak-pernik di setiap sudutnya. Di salah satu sisi misalnya, ada perpustakaan mini yang konon buku-bukunya adalah semua buku yang disukai Dik Doank. Buku-buku itu bebas dibaca oleh pengunjung.
Selain sudut perpustakaan mini, sudut lainnya juga jadi museum mini perjalanan karier Dik Doank di dunia hiburan. Banyak foto masa muda Dik Doank dan istrinya terpampang rapi. Di sana juga ada kaos jersey dan beberapa piagam penghargaan milik Dik Doank saat masih aktif di panggung hiburan Indonesia.
Anda juga bisa melihat koleksi televisi jadul berbagai inci yang dipajang sembarangan. Jadi pemandangan tersendiri yang rasanya sulit untuk tak dipandang.
Bagi Anda yang tertarik untuk berkunjung, Rummah Go'A buka setiap hari Senin-Kami dari pukul 10.00-21.00 WIB. Sementara pada hari Jumat, kafe buka setelah salat Jumat hingga pukul 21.00 WIB. Sementara Sabtu dan Minggu buka dari pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB
(asr)