Berapa Lama Seharusnya Anak Boleh Melihat Layar? Ini Rekomendasi Ahli
Meski tak dimungkiri punya dampak negatif terhadap perkembangan anak, screen time bukannya sama sekali dilarang. Karena itu, orang tua perlu memperhatikan rekomendasi screen time anak menurut ahli.
Memang, berapa lama sih durasi anak boleh melihat layar (screen time) di setiap tahapan usianya?
Ahmad Suryawan, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatrik Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjabarkan rekomendasi screen time oleh American Academy of Pediatric (AAP) yang tidak jauh berbeda dengan rekomendasi screen time IDAI.
"Secara umum [orang tua] perlu mengatur jenis, durasi, lokasi, dan tujuan penggunaan media, screen time dalam keluarga," kata Ahmad Suryawan yang akrab disapa Prof Wawan dalam webinar bersama IDAI, Rabu (30/8).
Rekomendasi screen time anak
1. Anak usia < 18 bulan
Di usia ini, anak tidak dianjurkan screen time kecuali dalam bentuk video chatting atau video call (panggilan video) secara aktif dan responsif.
Wawan menyebut ada riset yang menemukan bahwa keterlibatan bayi atau anak di bawah 24 bulan di video chatting ada manfaatnya.
"Di sini anak bisa menambah kemampuan belajar kata baru di live video chatting. Ini bukan bayi di bawah 2 tahun dikasih HP lalu ditinggal lho ya, [tetap didampingi]," katanya.
Selain itu, anak di bawah setahun perlu diperhatikan aktivitas fisik (minimal 30 menit sehari), tidur berkualitas selama 14-17 jam (0-3 bulan) dan 12-16 jam (4-11 bulan).
2. Anak usia 18-24 bulan
Di usia ini, diharapkan orang tua tidak memberikan anak jatah screen time mandiri. Screen time harus bersama orang tua atau pengasuh. Kemudian pilih program yang berkualitas dan sesuai dengan anak.
Jika screen time berupa permainan, sebaiknya permainan bisa dimainkan bersama orang tua sehingga tetap responsif.
Kemudian imbangi dengan aktivitas fisik (minimal 3 jam per hari) diselingi aktivitas fisik berupa permainan misal, main bola. Anak pun perlu mendapat istirahat cukup setidaknya 11-14 jam.
3. Anak usia > 24 bulan
Screen time dibatasi maksimal 60 menit per hari dan konten yang ditonton pun harus konten yang sesuai dengan anak. Agar anak benar-benar mendapat manfaat dari screen time, sebaiknya screen time tetap didampingi orang tua.
"Jangan pernah melakukan screen time saat di kamar anak, di jam makan dan satu jam jelang tidur," imbuh Wawan.
Screen time bakal memicu anak susah tidur dan berisiko membuat anak makan berlebihan.
Kemudian sebaiknya orang tua tidak membiasakan menenangkan anak dengan screen time. Pilih aktivitas atau hal lain yang bisa mengalihkan perhatian anak.
"Jangan mempermasalahkan screen time-nya doang. Perhatikan aktivitas fisik anak, minimal 3 jam lalu 1 jam di antaranya aktivitas sedang-berat seperti renang, bersepeda yang agak jauh. Istirahatnya paling tidak 10-13 jam," jelasnya.
(els/pua)