Coba-coba Unjuk Gigi Desainer Indonesia di Front Row Paris

Benar adanya. Paris memang menjadi tempat di mana desainer dan jenama fesyen besar ditampilkan. Karena itu pula, Paris jadi tempat 'ujian' yang tepat bagi para desainer, di mana setiap pakaian harus dibuat dengan baik.

Sayang, beberapa desainer Indonesia yang tampil di Paris Front Row terlihat sedikit tidak siap. Hal ini diperlihatkan dari beberapa tampilan yang kurang rapi dan konsep yang tampak belum matang 100 persen.

Meski demikian, show kolektif ini memiliki potensi besar yang ditunjukkan oleh beberapa desainer muda seperti Michelle Liu dan sang adik Chaterine Liu.

Keduanya menggunakan songket Palembang dengan apik, bersama gaun merah yang dilengkapi oleh jaket keemasan.

Sebanyak 13 desainer Indonesia memamerkan karya-karya teranyarnya di ajang Front Row Paris, Prancis, Minggu (3/9). (CNN Indonesia/Fandi)

Ada juga Oleander by Ribie yang memamerkan koleksi gaun pendek dan outer yang menggabungkan wastra batik Cirebon dengan rona pastel dan langit senja.

Tiga veteran mode Indonesia juga hadir dan menjadi highlight, dengan menampilkan koleksi kelas dunia.

Deden Siswanto, misalnya, yang menampilkan siluet-siluet kontemporer seperti jaket bomber, prairie dress tanpa lengan. Siluet-siluet ini berhasil membuat wastra Indonesia terkesan lebih modern tanpa terlihat terlalu etnik.

Hikmat Fashion, rumah mode yang didirikan di tahun 1997 oleh Hikmat Salih Ahmed, menampilkan deretan abaya hitam dengan renda dan sulaman keemasan yang memiliki potongan yang loose namun tetap terstruktur.

Sebanyak 13 desainer Indonesia memamerkan karya-karya teranyarnya di ajang Front Row Paris, Prancis, Minggu (3/9). (CNN Indonesia/Fandi)

Lalu ada Ivan Gunawan, yang membawa koleksi deretan gaun malam keemasan yang bisa menjadi pilihan untuk tampilan karpet merah. Tidak hanya dibuat dengan teknik dan potongan sangat baik, ketiganya memiliki signature dan kematangan yang sempurna untuk sebuah fashion show di Paris.

Dalam show kali ini, Ivan tampaknya memamerkan jam terbangnya dengan eksekusi, presisi tingkat tinggi, dan visi yang jelas. Hal ini jadi faktor-faktor yang patut dipertimbangkan oleh jenama-jenama yang melenggang di Paris.

Paris bukan tempat ajang coba-coba. Kesempatan untuk menggelar show di 'Mecca of Fashion' adalah cara tepat untuk memperkenalkan talenta dan kreativitas desainer Indonesia.

Dengan catatan, diperlukan kelihaian dan persiapan yang matang serta proses panjang untuk bisa menggali kekayaan budaya Indonesia hingga layak ditampilkan di dunia.