Gunung Fuji "Menjerit", Pengunjung Membludak Siang dan Malam

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Sep 2023 09:27 WIB
Seperti yang terjadi di tempat-tempat indah lainnya di dunia, Status Warisan Dunia UNESCO untuk Gunung Fuji di Jepang merupakan berkah sekaligus kutukan.
Panorama matahari terbit di Gunung Fuji, Jepang. (AP Photo/Jae C. Hong)

Setidaknya satu orang telah meninggal di Gunung Fuji sejauh musim ini. Dengan biaya akses opsional sebesar 1.000 yen atau sekitar Rp104 ribu, pengunjung mendapat buklet dalam Bahasa Jepang, yang ada kode QR untuk versi Bahasa Inggris.

Buklet itu juga menjabarkan beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berada di kawasan Gunung Fuji.

Namun beberapa orang tidak menyadari betapa sulitnya pendakian menuju puncak yang memakan waktu lima hingga enam jam, di mana kadar oksigen lebih rendah dan cuaca dapat berubah dengan cepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sana hampir seperti musim dingin, sangat dingin," kata Rasyidah Hanan, seorang pendaki berusia 30 tahun dari Malaysia, kepada AFP saat turun.

"Orang-orang harus disaring sedikit karena beberapa orang belum siap untuk mendaki Gunung Fuji. Mereka seperti mengenakan pakaian yang sangat tipis. Beberapa dari mereka benar-benar terlihat sakit," tuturnya.

Ketika jumlah wisatawan kembali ke tingkat sebelum pandemi Covid-19, bukan hanya Gunung Fuji saja yang membuat pihak berwenang di Jepang khawatir.

Para menteri pemerintah Jepang pada Minggu ini bertemu untuk membahas langkah-langkah untuk mengatasi apa yang disebut oleh Kenji Hamamoto, pejabat senior Badan Pariwisata Jepang sebagai "kepadatan dan pelanggaran etiket" di lokasi-lokasi yang banyak dikunjungi wisatawan.

Untuk Gunung Fuji, pihak berwenang mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan menerapkan tindakan pengendalian massa untuk pertama kalinya jika jalur menjadi terlalu sibuk.

Jumlah pengunjung diperkirakan akan sedikit menurun tahun ini dibandingkan tahun 2019, namun pada tahun 2024 jumlah tersebut dapat meningkat lagi seiring kembalinya wisatawan, terutama dari China.

Gubernur Yamanashi, Kotaro Nagasaki, mengatakan pekan lalu bahwa Jepang perlu mengambil tindakan untuk memastikan Gunung Fuji tidak kehilangan status Warisan Dunia UNESCO.

Salah satu solusinya, katanya, adalah membangun sistem kereta api ringan untuk menggantikan jalan utama menuju titik awal utama bagi para pejalan kaki.

"Kami sangat yakin bahwa sehubungan dengan pariwisata Gunung Fuji, peralihan dari pendekatan kuantitas ke pendekatan kualitas sangatlah penting," kata Nagasaki.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER