Teknik ini umum digunakan di dunia kerja atau dunia profesional. Teknik 'sandwich' akan mengurangi dampak negatif dari penolakan.
Anda mulai dengan sesuatu yang positif, lalu tempatkan penolakan setelahnya dan tutup kembali dengan sesuatu yang positif.
'Restoran ini bagus sayang, makanannya enak semua, review-nya bagus. Cuma aku udah ada janji sama teman-teman kantor buat makan-makan. Kami berhasil capai target. Semoga kamu mengerti ya. Mau hari lain aja?'
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() SECRET AT NEWSROOM Tak Selalu Indah, Kapan Sebuah Hubungan Disebut Toksik? |
Orang cenderung memberikan respons lebih baik saat mereka merasa dimengerti. Dengan menunjukkan empati, penolakan Anda tidak sampai berbuah sakit hati.
'Aku tahu acara ini berarti banget buat kamu, apalagi kita jarang kumpul. Andai bisa ke sana. Namun, aku masih perlu waktu buat rehat. Semoga kamu mengerti.'
Anda tak perlu berpanjang-panjang dalam mengungkapkan penolakan. Kadang, saat disampaikan dengan ringkas dan 'to the point', orang bisa mengerti.
'Makasih undangannya tapi aku tidak begitu tertarik dengan wisata sejarah.'
'Aku sangat ingin bantu, cuma besok sudah terlanjur ada janji dengan teman.'
Komunikasi tak selalu berlangsung verbal, tapi juga non-verbal. Saat menyampaikan penolakan, coba tatap mata lawan bicara untuk menunjukkan ketulusan dan rasa menghargai.
Tetap jaga postur tetap terbuka dan rileks, bukan tertutup dan tampak kaku serta defensif. Ekspresi wajah juga kalem dan simpatik.
(els/asr)