Alasan UNESCO Status Hutan Hujan Tropis Sumatera Masih dalam Bahaya

CNN Indonesia
Jumat, 06 Okt 2023 10:30 WIB
Sudah sejak 2011, Hutan Hujan Tropis Sumatera menjadi Warisan Dunia UNESCO yang statusnya dalam bahaya, dan usai sidang komite, penetapan belum berubah.
Logo UNESCO. (AFP Photo / Joel Saget)
Jakarta, CNN Indonesia --

UNESCO menetapkan Hutan Hujan Tropis Sumatera alias Tropical Rainforest Heritage of Sumatra (THRS) masih berada di daftar warisan dunia dalam bahaya.

Keputusan itu diambil dalam sidang ke-45 Komite Warisan Dunia/World Heritage Committee (WHC) UNESCO yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, 10-25 September 2023.

Status warisan dunia dalam bahaya terhadap Hutan Hujan Tropis sudah ditetapkan oleh UNESCO sejak 2011. Artinya, sudah 12 tahun Hutan Hujan Tropis Sumatera belum juga keluar dari status bahaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan tersebut tertera pada dokumen UNESCO WHC/23/45.COM/7A.Add.2, Convention Concerning the Protection of the World Cultural and Natural Heritage.

Poin ke-15 Draf Keputusan dalam dokumen tersebut berbunyi, "Decides to retain Tropical Rainforest Heritage of Sumatra (Indonesia) on the List of World Heritage in Danger", yang berarti "Memutuskan untuk mempertahankan Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera (Indonesia) dalam Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya".

Dalam dokumen tersebut, UNESCO menyampaikan keprihatinan atas kondisi hilangnya hutan yang terus berlanjut dan ancaman berlanjut akibat perambahan, pembangunan jalan, dampak spesies invasif, terus menurunnya spesies kunci, serta meningkatnya isolasi ekologis di sana.

Komite juga sangat menyesalkan tindakan pemerintah yang dinilai terus mempertimbangkan berbagai kegiatan pembangunan, seperti pembangunan jalan dan penebangan kayu, sebagai tindakan yang justru bertentangan dengan tindakan perbaikan.

Dalam keputusannya itu, WHC mendesak pemerintah untuk memprioritaskan kegiatan restorasi, menghentikan penebangan, dan melanjutkan demarkasi (penegasan batas) properti. Pemerintah juga diminta untuk menyerahkan rincian terkait rencana pembangunan yang dinilai mengancam situs.

Contohnya, permintaan rincian Kajian Lingkungan Hidup Strategis, status proyek, dan salinan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) untuk pembangunan Jalan Muara Situlen-Gelombang, empat bendungan PLTA, proyek pertambangan yang berlokasi di Ekosistem Leuser di sekitar TNGL, dan rencana tata ruang yang dikembangkan untuk ekosistem Leuser.

Kawasan warisan dunia ini memiliki luas hampir 2,6 juta hektar dan menyimpan banyak keindahan alam dan kaya akan berbagai macam spesies flora fauna. Hutan Hujan Tropis Sumatera masuk situs warisan dunia UNESCO sejak 2004.

Terdapat tiga taman nasional di kawasan ini, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

(dhs/wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER